Sabtu, 11 Juli 2020

PENELITIAN PUSTAKA BIDANG PENDIDIKAN


RESUME PENELITIAN PUSTAKA BIDANG PENDIDIKAN

A. Pengertian Metode Penelitian Kepustakaan
        Menurut Mardalis Penelitian Kepustkaan salah satunya bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam material yang terdapat di ruangan perpustakaan, seperti: buku-buku, majalah, dokumen, catatan dan kisah-kisah sejarah dan lain-lainnya. Pada hakekatnya data yang diperoleh dengan penelitian perpustakaan dapat dijadikan landasan dasar dan alat utama bagi pelaksanaan penelitian lapangan.
       Studi Kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku- buku, litertur-literatur, catatan-catatan, dan laporan - laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. Dalam proses penelitian kepustakaan, perpustakaan merupakan suatu tempat yang tepat guna memperoleh bahan-bahan dan informasi yang relevan untuk dikumpulkan, dibaca dan dikaji, dicatat dan dimanfaatkan.
    Kesimpulan penelitian kepustakaan salah satunya dapat diperoleh dengan cara mengumpulkan data/informasi dari berbagai sumber pustaka kemudian diolah dan disajikan dengan cara baru untuk memperoleh kepentingan yang baru. Penelitian pustaka hendaknya dilakukan dimulai dari infromasi yang umum, baru kemudian diperoleh dari informasi yang lebih spesifik. Penelitian kepustakaan sebaiknya menggunakan sumber acuan pustaka yang menggunakan sumber primer, berasal dari hasil laporan penelitian ilmiah, seminar hasil penelitian, dan jurnal-jurnal penelitian.

B. Metode Analisis Data Penelitian Kepustakaan
    1. Pengumpulan Data Penelitian Kepustakaan Penelitian kualitatif dalam penggalian data harus secara mendalam (seakar- akarnya). Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti harus tunduk (disesuaikan) dengan jenis penilitian. Karena penelitian kepustakaan merupakan jenis penelitiain kualitatif maka biasanya sumber data utamanya adalah manusia dan benda-benda empiris yang sesuai dengan tema penelitian.
    2. Analisis Data Penelitian Kepustakaan Penelitian Kualitatif merupakan jenis penelitian yang kaya dengan analisis data untuk memaknai sumber data yang telah ada, salah satunya menggunakan reduksi data kemudian melakukan penarikan kesimpulan
dengan menggunakan logika, estetika, dan etika. Nilai pustaka ditentukan oleh sifat kebaruan pustaka dan luasnya publikasi pustaka. Internet memungkinkan pencarian informasi berkait dengan topik menjadi sangat mudah. Informasi (data) tersedia dalam berbagai format, oleh karena itu dalam memilih sumber pustaka harus teliti sesuai dengan tema penelitian.
    3. Penyusunan Laporan Dalam penyusunan laporan kualitatif harus sistematis atau runtut dalam ‘menceritakan’ (memaparkan) datanya, sehingga terjadi kesinambungan antara dari BAB pertama sampai BAB terakhir. Seperti halnya membuat novel, yang mana terjadi kesatuan integral cerita antara dari paragraf pertama hingga terakhir.

C. Langkah-Langkah Penelitian Pustaka
        1. Alat perlengkapan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu Menyiapkan yang akan dibutuhkan dalam penelitian nantinya, seperti pensil, pena, dan alat untuk mencatat hal-hal yang menjadi bahan utama penelitian, atau pun untuk mencatat sumber buku sebagai refrensi.
        2. Menyusun bibliografi kerja Setelah alat perlengkapan penelitian lengkap tugas pertama dalam riset kepustakaan adalah mulai dengan menyusun Bibliografi kerja yaitu catatan mengenai bahan sumber utama yang akan digunakan untuk kepentingan penelitian.
        3. Mengatur waktu hal berikutnya yang harus diperhatikan adalah waktu, pengaturan waktu harus dilakukan untuk menghindari banyak terbuangnya waktu sia-sia. waktu penelitian harus diatur kapan mulai penelitian dan kapan harus selesainya.
        4. Membaca dan membuat catatan penelitian Pada tahap terakhir ini peneliti harus membaca bahan-bahan dan membuat catatan penelitian guna kelengkapan bahan yang diperlukan dalam penelitian. karena memang penelitian kepustakaan data yang diperoleh hanya melalui buku maka dalam melakukan pemnelitian peneliti harus membaca dan mencatatat bahan utama dalam penelitian.

AUTHOR : DIEMAS

Jumat, 11 Oktober 2019

BISNIS PLAN

BAB I 
Tema/Judul Business Plan

1.1 Tema Business Plan
Kami memilih bidang kuliner sebagai usaha yang nantinya akan kami kembangkan. Usaha yang akan dikembangkan oleh lima anak mahasiswa semester 5 (lima) ini adalah inovasi dibidang minuman dan makanan ringan. Dimana nantinya kami akan mengembangkan usaha ini secara gotong royong. Besar harapan kami agar usaha ini terus berkembang, oleh karena itu kami memutuskan untuk memberi nama perusahaan kami “KEDAI LITERASI” dengan harapan agar kami selalu diberi keberuntungan dalam menjalankan usaha. Sehingga kesuksesan akan selalu menyertai kita.
1.2 Nama Usaha
Bergerak dibidang kuliner, kami menamakan usaha kami dengan nama
“Angkringan Milenial”. Angkringan sendiri mempunyai arti barang yang dipikul sedangkan milenial itu generasi yang lahir pada tahun 1980-2000an jadi yang dimaksud angkringan milenial itu adalah tempat dimana para pemuda berkumpul untuk menyediakan berbagai variasi menu olahan makanan dan minuman.
Dalam usaha ini, kami akan berusaha menarik hati konsumen dengan variasi produk kami. Karena seperti yang sudah diketahui angkringan ini menyediakan olahan makanan cepat saji yang enak dan lezat, begitu juga dengan produk minuman kami.
1.3 Slogan Perusahaan 
Untuk memperkuat semangat dalam menjalani usaha, kami memiliki slogan dalam usaha yaitu:
Angkringan “YES”
Milenial “BISA”
Kedai Literasi “Beri Makan Otakmu”
Sedangkan untuk pelanggan, kamipun memiliki slogan tersendiri agar selalu diingat oleh para pelanggan kami, yaitu:
Bersama Literasi, Semua Bisa Tahu”
Bersama Milenial, Semua Bisa Berubah”
Bersama Angkringan, Semua Bisa Kenyang”
1.4 Logo Perusahaan 

  
  
BAB II 
Ringkasan Eksekutif

2.1 Jenis usaha                       : Dagang
2.2 Kelompok sasaran usaha : sasaran usaha untuk kelompok kami diantaranya  adalah remaja, terutama anak kos, dan masyarakat  sekitar
2.3 Dana yang diperlukan      : Rp.10.000.000
2.4 Kelayakan usaha               
1. Properti yang digunakan 
Semua peroperti yang digunakan untuk memasak dan menyajikan makanan dalam keadaan bersih.
2. Lokasi 
Tempat berjualan senantiasa dibersihkan saat telah selesai berjualan.
3. Bahan makanan 
Bahan yang diolah merupakan bahan dalam keadaan baik. Sayuran yang diolah dalam keadaan segar, tidak menggunakan bahan yang berbahaya dalam proses memasaknya.
4. Kondisi makanan 
Makanan yang dijual merupakan makanan sehat, juga memenuhi gizi asupan makanan. Tidak menjual makanan yang dipanaskan (makanan yang dijual pada hari sebelumnya).
           

BAB III 
Business Description

3.1 Latar belakang 
Indonesia sebagai negara yang terkenal dengan kesederhanaannya, menghadapi tantangan baru dalam dunia globalisasi. Gaya hidup konsumerisme dan hedonistik merupakan akibat tidak langsung dari globalisasi. Gaya hidup konsumerisme dan hedonistik berkembang karena meningkatnya taraf hidup tetapi kesadaran terhadap nasionalisme dan budaya sendiri berkurang. Hal ini banyak dijumpai didaerah perkotaan, dimana taraf hidup orang yang tinggal disana lebih tinggi dari masyarakat yang hidup dipedesaan.
Kesederhanaan sebagai seorang indonesia harus bisa dibangkitkan lagi sebagai ciri khas bangsa ini. Melalui usaha angkringan, kita bisa melihat bahwa kesederhanaan Indonesia bisa kita tumbuhkan kembali melalui usaha ini. Angkringan tetap mempertahankan kesederhanaannya ditengah gaya hidup masyarakat yang terus berkembang. Kesederhanaan ini bisa kita lihat dari bentuk tempat, jenis makanan dan harganya sendiri. Kesederhanaan ini tetap dipertahankan sebagai suatu ciri khas yang membedakannya dengan usaha lain. Usaha kecil dengan tetap mempertahankan kesederhanaan melalui usaha angkringan.
Kenapa memilih bisnis angkringan? Karena  semua orang butuh makan dan butuh hidup. Untuk hidup diperlukan makan dan minum dan tempat yang asyik untuk ngobrol bareng. Angkringan merupakan suatu konsep berjualan makanan dan minuman yang asyik untuk mengobrol dan bersantai. karena dengan harganya yang murah meriah yang hampir bisa di jangkau oleh semua kalangan masyarakat. Angkringan Milenial adalah suatu usaha makanan dan makanan yang kami buka untuk semua kalangan mayarakat yaitu sebuah warung multi-user yang tidak memperlihatkan status sosial, dari yang berpehangsilan kecil maupun besar, baik pelajar, petani, mahasiswa, tukang kuli, anak-anak perantauan, mahasiswa, budayawan dan seniman, karyawan hingga eksekutif. Dalam usaha ini kami menekankan pada kualitas makanan dan kenyamanan pembeli, sehingga pembeli merasakan nyaman dan puas. Tak hanya itu kami juga memasang free Hostpot area dan fasilitas yang berbau teknologi untuk menarik konsumen agar mampir atau nongkrong ditempat ini, bahakan bagi pelajar / mahasiswa bisa mengerjakan tugasnya dengan nyaman. Dengan model bisnis strategi pemasaran dan pelayanan yang baik serta didukung dengan teknologi seperti ini mempunyai peluang yang bagus untuk kedepannya
Saat ini kami melakukan usaha kecil menengah yaitu usaha kuliner. Makan & minum merupakan kebutuhan pokok manusia setiap hari. Meskipun krisis multidimensi melanda bangsa kita, namun kebutuhan akan makanan & minuman tidak dapat berhenti demi kelangsungan hidup manusia. Dalam upaya memenuhi kebutuhan akan makanan & minuman, banyak orang mendambakan dapat menikmati makanan yang harganya relatif murah, rasanya nikmat, aman untuk dikonsumsi & memiliki sesuatu yang khas. Karena itu kami menciptakan usaha ini. Selain itu, tujuannya adalah dapat memperluas kesempatan usaha, memperluas lapangan pekerjaan bagi angkatan kerja yang terus bertambah jumlahnya serta untuk meningkatkan penghasilan masyarakat secara lebih merata dan juga melatih diri untuk bersikap mandiri dengan tidak bergantung pada orang tua. Kami berharap usaha ini semakin maju dan berkembang kedepannya dan menjadi suatu  pengalaman yang dapat menjadi acuan bagi kita dimasa depan dalam dunia usaha.
3.2 Analisis SWOT 
Strength (kekuatan)
1.    Penyajiannya yang sangat praktis, membuat makanan cepat saji banyak diminati konsumen. Tentu kondisi ini akan memberikan keuntungan cukup besar, karena potensi pasarnya juga akan semakin besar.
2.    Suasana yang santai penuh kekeluargaan dan keakraban baik dari pedagangnya maupun dari para pembelinya.
3.    Adanya kenyamanan dan keleluasaan yang ditawarkan Angkringan “Kedai
Literasi Milenial “ yang menjadi daya tarik tersendiri yang membedakan angkringan dengan warung makan lain yang telah ada.
4.    Pemahaman yang cukup baik tentang produk yang di butuhkan masyarakat.
5.    Rancangan pelayanan yang kreatif karena adanya eksplorasi.
6.    Penggunaan model bisnis yang mengutamakan kualitas menu yang ditawarkan, pelayanan, lokasi yang tepat dan kemampuan dalam mengorganisasi usaha yang baik.
Weakness (Kelemahan)
1.   Modal untuk memulai usaha masih kurang.
2.   Kenaikan harga bahan baku.
3.   Terbatasnya pramusaji yang bertugas tidak sebanding dengan banyaknya pengunjung yang datang, sehingga, terkadang pelanggan akan menunggu minuman dihidangkan lebih lama dari waktu yang seharusnya.
4.   Minimnya lahan parkir yang tersedia mengakibatkan para pelanggan yang membawa kendaraan sendiri akan berpikir dua kali untuk mengunjungi tempat tersebut.  
Opportunity (Peluang)
1.    Belum banyak tempat makan Sederhana yang memasang Wifi
2.    Adanya dukungan dari masyarakat atau pihak terkait untuk mendirikan usaha tersebut.
3.    Sifat manusia yang cenderung konsumtif.
4.    Jarangnya tempat nongkrong untuk anak muda yang biasanya mencari tempat yang memiliki akses Wifi
Threat (Ancaman)            
1.         Banyaknya penjual makanan di lingkungan sekitar
2.         Adanya Iklim yang tak menentu terlebih ketika musim hujan dan Wifi terkadang memiliki gangguan
3.         Banyaknya produk sejenis di pasaran sehingga memungkinkan pelanggan memasak sendiri di rumah
4.         Banyak pesaing yang mengikuti konsep yang telah kita buat.
5.         Munculnya variasi makanan jajanan dan produk competitor bersaing
6.         Selera konsumen variatif

3.3 Visi, Misi, dan Tujuan Visi :
 Menjadi perusahaan kuliner yang tetap merakyat dan populer tanpa melihat strata sosial yang ada. Menjadi ukm mandiri yang mencapai sukses di era global Misi :
1.    Menyediakan menu makanan dan minuman dengan variasi yang berbeda yang sehat dengan memperhatikan kualitas kebersihan.
2.    Memberikan harga yang terjangkau
3.    Menghilangkan srata sosial yang ada dan semua pembeli sama adanya.
4.    Menyediakan tempat yang nyaman untuk berkumpul.
3.4 Analisis Pesaing dan Peluang 
Angkringan merupakan model perdagangan makanan dan minuman dengan menggunakan gerobak dorong berbeda dengan warung lainnya. Angkringan ini disertai tempat duduk dan tikar untuk pelanggan yang memilih untuk lesehan. Usaha ini menekankan pada produk yang di jual dan pelayanan yang di berikan kepada pelanggan.

BAB IV 
Manajemen dan Organisasi

4.1 Kebijakan Sumber Daya Manusia 
1.    Dalam penilaian ini perusahaan membuatkan absensi untuk keberangkatan karyawan Seluruh karyawan saat tiba wajib melakukan absensi masuk untuk mengetahui masuk tidaknya karyawan dan mempermudah dalam sistem penggajiannya dan dari sistem ini maka pemilik akan mengetahui kinerja karyawan.
2.    Keselamatan dan Kesehatan kerja Karyawan di kasih ruangan khusus untuk solat dan istirahat dan di fasilitasi kipas angin ketika jam istirahat.
3.    Mekanisme PHK, dalam hal ini PHK bagi karyawan yang melakukan kesalahan akan di kasih arahan dan bimbingan terlebih dahulu, dan kalau sudah melampaui batas yang mengakibatkan kerugian maka langsung diberhentikan.
4.2 Tugas Pokok 
1.    Pimpinan : Memimpin, mengawasi, dan terus memantau perkembangan usaha yang di geluti, serta membuat keputusan – keputusan dan perencanaan pengembangan usaha yang memiliki prospek sesuai dengan kebutuhan konsumen maupun pelanggan atas dasar kesepakatan bersama/musyawarah.
2.    Manajer Pemasaran : Memperkenalkan, memasarkan, mempromosikan, serta memberi sistem pelayanan terbaik kepada konsumen/pelanggan.
3.    Manajer keuangan : Mengelola dan meng-audit keuangan perusahaan agar tidak terjadi penyimpangan dalam penggunaannya, serta memperhitungkan anggaran keuangan dengan sebaik-baiknya.
4.    Manager Operasional : Membuat standart operasional(SOP), melakukan survey target lokasi, menentukan dan menganalisa sarana dan prasarana, mengembangkan perusahaan, menyusun dan membuat tugas para pimpinan lapangan sesuai dengan job desc masing-masing.
5.    Manager Produksi : Mengembangkan produk, menjaga kualitas produk, dan melatih pegawai untuk membuat produk yang berkualitas
4.3 Struktur Organisasi 



Kami membuat struktur organisasi untuk pembagian tugas dan pertanggung jawaban yang jelas. Hal ini kami buat dengan memecah tim menjadi bagian-bagian yang memiliki tugas masing-masing sehingga usaha ini menjadi efektif dan tanggap dalam melayan pelanggan. Berikut adalah bagan struktur organisasi dari usaha ini.
Direktur
Diemas Nur Falahur Rozaq
Manager Pemasaran
M. Ahsanul Fikri
Manager Keuangan
Tika Yuliasari
Manager Operasional
Ema Kusuma Wardani
Manager Produksi
Ulin Ni’am Habibullah
                           
BAB V 
Operation Flow

5.1 Jenis Produk 
Produk yang ditawarkan:
1.    Layanan hostpot (disertai Username dan password)
2.    Fasilitas jasa print
3.    Ruang santai dengan fasilitas TV dan full music
4.    Makanan
5.    Minuman
5.2 Proses Produksi 
Proses produksi yang dilakukan disesuaikan dengan makanan dan minuman yang akan dibuat. Proses produksi dari masing-masing menu yang disajikan :
1.      Black coffe yaitu coffe yang berwarna hitam dan cara membuatnya hanya dengan menambahkan bubuk kopi hitam dan gula ke dalam cangkir kemudian tinggal menuangkan air panas.
2.      Cappucinno yaitu kopi yang dicampur susu dan krim. Cara penyajiannya bisa dalam keadaan panas maupun dingin. Untuk cappucinno itu sendiri warnanya lebih coklat.
3.      Vanilla Latte yaitu kopi yang penyajiannya lebih banyak susunya dari pada kopinya sehingga rasanya lebih dominan ke susu dan warnanya lebih putih dari cappucinno.
4.      Moccachino yaitu kopi yang cara penyajiannya ditambah dengan susu dan coklat sehingga rasanya lebih manis daripada black coffe.
5.      Coklat            yaitu    jenis     minuman         yang    penyajiannya   hanya   dengan menggunakan coklat. Minuman ini dapat disajikan dalam keadaan panas maupun dingin.
6.      Coklat Caramel yaitu coklat yang penyajiannya ditambahkan dengan susu sehingga rasanya tidak coklat murni tetapi lebih manis dari pada coklat.
7.      Coklat Float yaitu coklat yang penyajiannya dengan cara diblender terlebih dahulu sehingga harus disajikan dalam keadaan dingin kemudian ditambah float di atasnya agar lebih menarik.
8.      Coklat Buah yaitu coklat yang penyajiannya ditambahkan dengan perasan buah sehingga akan ada rasa buah dalam minuman coklat tersebut.
9.      Coklat Astor yaitu coklat yang penyajiannya hampir sama dengan coklat float namun hanya floatnya yang diganti menjadi astor. Selain itu dalam coklatnya itu sendiri akan dicampur dengan oreo sehingga ada butiranbutiran oreo dalam minuman tersebut.
10.  Teh yaitu minuman yang menggunakan bahan baku teh yang dicampur dengan sedikit gula. Dan dalam penyajiannya dapat disajikan dengan es maupun tanpa es.
11.  Teh Susu yaitu teh yang penyajiannya ditambahkan dengan susu sehingga akan menimbulkan rasa yang berbeda dari teh tersebut.
12.  Lemon Tea yaitu teh yang dalam penyajiannya ditambahkan dengan perasan lemon. Rasanya teh akan menjadi sedikit lebih asam dari biasanya namun dapat memberikan kesegaran bagi pelanggan yang meminumnya.
13.  Sirup yaitu minuman yang menggunakan sirup. Sirup ada banyak rasanya sehingga kami menyediakan beberapa jenis rasa agar pelanggan dapat memilih sendiri rasa sirup yang diinginkan. Untuk sirup itu sendiri dalam penyajiannya biasanya menggunakan es sehingga disajikan dalam keadaan dingin.
14.  Es Timun yaitu minuman yang diberi parutan timun ditambah dengan sirup melon karena warnanya yang sama kemudian ditambah dengan es yang akan memberikan kesegaran yang luar biasa.
15.  Jus adalah minuman yang dalam penyajiannya menggunakan buah yang diblender ditambahkan dengan sedikit gula dan susu derta es yang akan menambah rasa nikmat pada jus tersebut.
16.  Kentang Goreng yaitu makanan yang bahan bakunya berasal dari kentang yang dipotong-potong kemudian diberi sedikit bumbu dan digoreng dalam minyak panas. Penyajian kentang itu sendiri dapat ditambahkan dengan saos.
17.  Nugget yaitu makanan yang penyajiannya hanya dengan menggoreng nugget yang sudah jadi ditambah dengan saos dalam penyajiannya. Jadi disini nanti nuggetnya adalah nugget yang sudah jadi yang sudah dikemas dan yang tinggal goreng saja. Kami akan memilih jenis nugget dengan kualitas yang lumayan sehingga pelanggan tidak akan kecewa dan akan meras puas dengan hidangan yang disajikan.
18.  Roti Bakar yaitu roti tawar yang penyajiannya dipanggang dalam sebuah alat panggang kemudian diolesi sedikit mentega dibagian luar dan untuk bagian dalam diolesi dengan selai atau susu sesuai dengan rasa yang diinginkan oleh pembeli.
19.  Burger adalah roti yang di dalamnya berisi sayuran seperti tomat, daun bawang dan selada. Selain itu juga terdapat daging sapi yang sebelumnya sudah dipanaskan dan ditambah dengan saos serta mayonais yang akan menambah cita rasa dari burger itu sendiri.
20.  Mie Goreng/ Mie Kuah adalah mie yang direbus kemudian dalam penyajiannya dapat ditambahkan dengan telur dan sayuran. Untuk mie goreng maka tidak menggunakan air dan untuk mie kuah maka penyajiannya menggunakan air. Dalam penyajian mi ini akan dibuat inovasi yang berbeda sehingga terlihat lebih menarik.
5.3 Keadaan Gedung dan Perlengkapannya
Keadaan gedung yang akan digunakan untuk mendirikan sebuah bisnis cafe ini masih layak pakai. Dan untuk menambah penampilan gedung yang lebih menarik lagi maka dilakukan renovasi. Renovasi dilakukan guna menambah daya tarik atau tampilan dari cafe itu sendiri. Gedung tersebut akan diubah menjadi lebih menarik dan membuat nuansa dalam cafe tersebut lebih nyaman agar pelanggan betah untuk berlama-lama di cafe tersebut. Perlengkapan yang digunakan untuk bisnis cafe ini semuanya baru, mulai dari meja dan kursi yang digunakan, sehingga keadaan dari perlengkapan tersebut dapat dikatakan masih bagus.
Flow Chart           

BAB VI 
Marketing dan Sales Strategi
6.1 Strategi 
Proses pembagian pasar suatu produk / jasa secara keseluruhan ke dalam beberapa segmentasi. Segmentasi sendiri dapat diartikan sebagai proses mengidentifikasi atau analisis mengenai perbedaan konsumen disuatu pasar.
Terdapat beberapa macam variabel segmentasi yaitu: 
1.      Demografi 
Pada    hal       ini        segmentasi       dilakukan        dengan            membagi pasarberdasarkan variable demografis yaitu :  
a.       Pekerjaan 
Angkringan milenial ini cocok untuk semua kalangan mayarakat tanpa memperlihatkan status sosial, dari yang berpehangsilan kecil maupun besar, baik pelajar, petani, mahasiswa, tukang kuli, anak-anak perantauan, mahasiswa, budayawan dan seniman, karyawan hingga eksekutif. 
b.      Jenis kelamin 
Makanan dan minuman dapat dikonsumsi oleh kaum adam maupun hawa.
2.      Perilaku  
Segmen perilaku merupakan segmen yang didasarkan pada perilaku para konsumen. 
a.       Kesempatan Produk 
Angkringan ini memiliki peluang besar untuk dipasarkan karena masih jarang angkringan yang menawarkan fasilitas dan makanan terjangkau dengan pelayanan yang memuaskan. 
b.      Manfaat  
Selain harga yang cukup terjangkau, fasilitas yang disediakan sangat memberi kenyamanan, keamanan, dan kehigenisan makanan dan minuman yang ditawarkan.
c.       Status loyalitas Pemasaran 
produk ini dilakukan dengan cara memanfaatkan media social sebagai media promosi, memetok harga sesuai dengan selera masyarakat serta menawarkan citarasa yang unik dan menyehatkan.
6.2  Targeting dan Posistioning 
Targeting adalah sasaran untuk pemasaran yang telah ditentukan oleh perusahaan melalui berbagai pertimbanagan dan analisis dari segmen pasar dengan cara menari konsumen agar tertari pada produk yang ditawarkan. Pada hal ini untuk membudik sasaran yang telah ditentukan oleh perusahaan, kami menawarkan tempat makan dengan harga yang cukup terjangkau dan fasilitas yang nyaman. 
Positioning adalah upaya identifikasi, komunikasi serta pengembangan. Dalam hal ini kami akan meyakinkan kepada para konsumen bahwa produk yang kami buat ini adalah produk yang unggul daripada produk-produk ain. Baik unggul dari segi rasa, tempat,  kualitas, serta kesehatan.
6.3  Kebijakan Harga  
                             Minuman :
Black coffe                                   Rp 5.000,00
Moccachino (es/panas)                 Rp 7.000,00
Vannila latte (es/panas)                Rp 7.000,00
Cappucino (es/panas)                    Rp 7.000,00
Coklat (es/panas)                          Rp 7.000,00
Coklat Caramel (es/panas)            Rp 8.000,00
Coklat Buah (es/panas)                 Rp 8.000,00
Coklat Susu (es/panas)                 Rp 8.000,00
Coklat Float                                  Rp 9.000,00
Coklat Astor                                 Rp 8.000,00
Teh (es/panas)                               Rp 2.500,00
Teh Susu (es/panas)                      Rp 3.000,00
Jeruk (es/panas)                            Rp 3.000,00
Lemon tea (es/panas)                    Rp 3.000,00
Sirup (es/panas)                            Rp 3.000,00
Jus Buah                                       Rp 7.000,00    +float = Rp 9.000,00
Es Timun                                      Rp 4.000,00
                            Makanan :
Kentang goreng                            Rp 7.000,00
Nugget                                          Rp 7.000,00
Roti bakar                                     Rp 8.000,00
Burger                                           Rp 11.000,00
Mie goreng/kuah                           Rp 7.000,00
                                       

BAB VII 
Financial

7.1  Financial Plan (Perencanaan Keuangan) 
Financial adalah kegiatan individu atau kelompok dalam mengatur keuangan denagn baik dan benar. Financial plan merupakan bagian yang menentukan bisnis perusahaan layak atau tidak. Financial plan dapat membantu perusahaan dalam menganalisis pendanaan dalam investasi, menggambarkan jangka panjang suatu keputusan, mengatur pendapatan masa depan serta memilih alternative-alternatif yang akan digunakan perusahaan guna keperluan Financial.
7.2  Kebijakan Modal 
Dana awal untuk membangun usaha ini sebesar Rp 10.000.000 dengan umur ekonomis 5 tahun. 
1.      Nama: Tika Yuliasari          
Dana: Rp 2.000.000
2.      Nama: Muhammad Ahsanul Fikri
Dana: Rp 2.000.000 
3.      Nama: Ulinni’am Habibulloh Dana: Rp 2.000.000 
4.      Nama: Diemas Nur Falahur
Rozaq Dana: Rp 2.000.000 
5.      Nama: Ema Kusuma Wardani 
Dana: Rp 2.000.000 
 

BAB VIII
 Penutup

8.1 Kesimpulan
Kami memilih bidang kuliner sebagai usaha yang nantinya akan kami kembangkan.
Bergerak dibidang kuliner, kami menamakan usaha kami dengan nama “Angkringan Milenial”. Angkringan sendiri mempunyai arti barang yang dipikul sedangkan milenial itu generasi yang lahir pada tahun 1980-2000an jadi yang dimaksud angkringan milenial itu adalah tempat dimana para pemuda berkumpul untuk menyediakan berbagai variasi menu olahan makanan dan minuman.
Untuk memperkuat semangat dalam menjalani usaha, kami memiliki slogan dalam usaha yaitu:
Angkringan “YES”
Milenial “BISA”
Kedai Literasi “Beri Makan Otakmu”
Sedangkan untuk pelanggan, kamipun memiliki slogan tersendiri agar selalu diingat oleh para pelanggan kami, yaitu:
Bersama Literasi, Semua Bisa Tahu”
Bersama Milenial, Semua Bisa Berubah” 
Bersama Angkringan, Semua Bisa Kenyang”


AUTHOR : DIEMAS and TEAM

Kamis, 05 September 2019

Ludruk Lapangan Pecangaan

Pecangaan

RATU SIMA

   Menurut sejarah, katanya jepara dulu, entah pada tahun berapa, jepara dipimpin seorang wanita yaitu ratu sima. Kalau ini ada temuan prasastinya, kerajaannya bernama kalingga (keling). Waduh benar-benar hebat ya wanita jepara, sudah mukanya cantik, ditambah dengan ketangguhannya. Lihat saja penerus ratu sima. Lha kok ya dari semua perempuan mendominasi kekuasaan di Jepara. Contohnya Ratu Kalinyamat. 
     Setelah itu ada wanita tangguh Nyai Ratu Ki Ajeng Kartini, lho ini bukti nyata. Setelah itu para wanita Jepara tetap mendominasi kekuasaan. Meskipun dalam bentuk lain, artinya bisa mengambil hati para suami, meskipun suami secara halus hatinya telah tersandera dengan wanita Jepara. 
    Lebih baiknya lagi  wanita jepara cocok dengan laki-laki Mataram (jogja dan sekitar). Wah tambah jaya (ini perkiraan) sedangkan Joko Tingkir Sultan Hadiwijoyo itu mantu dan penerus Sultan Trenggono (Kerajaan Demak).
   Kemudian pindah ke Pajang (Kartosuro dan Solo), lha soalnya dulu Ratu Kalinyamat pernah minta bantuan Sultan Hadiwijaya (Joko Tingkir) untuk membalaskan dendam Kalinyamat. suami dari Ratu Kalinyamat pernah dibunuh Aryo Penansang Adi Pati Jipang Panolan (Blora). Hadiwijaya  mau membantu kalinyamat. Konon (mugo mugo salah) diiming-imingi oleh kalinyamat 2 orang perempuan jepara yang cantik dan mempesona. Terpikatlah si Sultan maskarebet Joko Tingkir.
    Lha ternyata anak Joko Tingkir yaitu Suto Wijaya malah yang meneruskan kekuasaan dan pindah tempat di hutan mentoak eh salah....... yang benar itu Mentaok. Mentaok itu ya Yogyakarta dan sekitarnya.
    Nah..... Ini benang merahnya.
    Laki-laki Mentaok Jogja kalau punya istri wanita Jeporo, wong leluhur joko Tingkir kepincut wanita Jepara.
     Hebat Hebat Hebat........ Bravo selamat hari wanita jepara (hari kartini).

Author : kyai. Wahid Zaenal Arifin (seorang tokoh masyarakat Mlatiharjo Semarang Timur)
Editor  : Diemas Nur Falahur Rozaq
     

Minggu, 02 Juni 2019

KESUKSESAN SEORANG SANTRI

Apa kata sam’an wa tho’atan berdampak pada kepribadian santri?
Santri Menjawab;

Sam’an wa tho’atan adalah masdar dari fi’il madhi sam’an dan ‘athoa yang berarti mendengar dan mentaati. Dalam Al-Qur’an tidak ada kata sam’an watho’atan tetapi yang ada sami’na wa atho’na yaitu fiil madhi bertemu dhomir naa atau dalam bahasa jawa berarti “Sendiko Dawuh”, di salah satu ayat Al-Qur’an, yakni QS. Al Baqarah: 285. Ayat tersebut menjelaskan bahwa orang-orang beriman kepada Allah, Rasul-nya, para malaikat serta kitab-kitab yang diturunkan Allah. Mereka menjawab Sami’na Wa Atho’na, kami mendengar dan taat.
 Sebagai santri, sam’an watho’atan kepada kyai atau para guru merupakan kunci utama untuk mendapatkan barokah ilmu yang sudah ditempuh. Karena semua itu akan terasa lebih baik jika kita mengharap barokah dari para kyaidan guru. Dengan trilogy dasar (Iman, Islam dan Ihsan) pembentukan karakter tersebut dapat membentuk mental dan moral santri untuk menghadapi perkembangan zaman.
Keberhasilan seorang santri memang tidak luput dari sam’an wa tho’atannya, baik kepada kyai, guru, maupun peraturan yang ada di pesantren. Memang terlihat sepele, namun menurut saya banyak santri yang sukses karena ilmu mereka yang barokah. Perlu kita ketahui bahwa terkadang ada seorang santri prestasinya sangat luar biasa di pesantren, namun setelah ia lulus dari pesantren, ilmunya kurang bermanfaat bagi masyarakat. Akan tetapi ada juga santri ketika di pesantren terlihat biasa-biasa saja, namun setelah lulus dari pesantren ilmunya bermanfaat bagi masyarakat. Saya yakin seratus persen bahwa kunci keberhasilan seorang santri tidak hanya karena prestasi yang diraih salama sekolah. Namun salah satu faktornya adalah dari bagaimana seorang santri mampu menghargai ilmu dan sam’an wa tho’atan kepada kyai.
Peraturan di pesantren merupakan contoh kecil dari kehidupan masyarakat yang harus dipatuhi. Dalam kehidupan masyarakat, kita harus bisa menjadi contoh yang baik bagi masyarakat karena biasanya orang dari pesantren sopan, manut dan lain-lain. Salah satunya adalah mematuhi aturan. Kita seharusnya bisa menjadi contoh agar dapat membuat dukungan dari banyak orang juga bantuan dari orang yang mendukung kesuksesan kita. Dari hal terebut bisa kita simpulkan bahwa, dukungan dan bantuan tak kalah penting dengan usaha agarkita lebih semangat dan lebih mudah untuk meraih pintu sukses. Kedua hal tersebut hanyalah sebuah penyemangat bagi diri kita sendiri, tapi jika hal ini ada dalam perjalanan mengetuk pintu sukses, maka tak diragukan oleh orang-orang.
Di era modern banyak orang meresa dirinya akan sukses jika pintar dan berpendidikan tinggi. Sehingga orang-orang berpendidikan meresa paling benar dan hebat. Mereka cenderung tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan orang lain walaupun bernilai positif. Mereka memiliki asumsi bahwa jika mereka mendengarkan orang lain sama saja mereka tidak memiliki kemampuan dan merendahkan kewibawaan. Mereka lupa bahwa mendengarkan itu juga penting.  Bukankah penemu-penemu hebat di dunia ini tak lepas dari kegagalan-kegagalan atas apa yang dilakukan?, lalu apa yang membuat mereka sukses?, salah satunya yaitu mendengarkan dan menerima kritik maupun saran dari orang lain. Orang yang mendengarkan adalah orang yang hebat. Karena tidak semua orang mau diberi nasehat. Orang yang sukses adalah orang yang berani menerima semua masukan dari orang lain. Lantas?, Bagaimana para santri tidak sukses jika sudah dibekali sam’an wa tho’atan sejak masa mudanya?
Ada beberapa kesan dan pesan dari sang guru untuk santrinya yaitu: niatkan hanya karena Allah dalam segala amal. Niscaya dicatat sebagai ibadah kepada-Nya. Dengarkan nasehat guru dan laksanakan!. Niscaya akan sukses ke depan, setiap ilmu yang kamu dapatkan, amalkan karena allah, nisacaya akan mendekatkan dirimu kepada-Nya. Dan hiasilah dirimu dengan akhlaqul karimah. Tetaplah istiqomah dalam menuntut ilmu, dan yang paling prioritas, tata dulu niatnya, dan tingkatkan agar benar-benar karena Allah. Selamat menjadi Santri yang BERSINDIKO DAWUH.    



Author: Diemas