Kamis, 05 September 2019

RATU SIMA

   Menurut sejarah, katanya jepara dulu, entah pada tahun berapa, jepara dipimpin seorang wanita yaitu ratu sima. Kalau ini ada temuan prasastinya, kerajaannya bernama kalingga (keling). Waduh benar-benar hebat ya wanita jepara, sudah mukanya cantik, ditambah dengan ketangguhannya. Lihat saja penerus ratu sima. Lha kok ya dari semua perempuan mendominasi kekuasaan di Jepara. Contohnya Ratu Kalinyamat. 
     Setelah itu ada wanita tangguh Nyai Ratu Ki Ajeng Kartini, lho ini bukti nyata. Setelah itu para wanita Jepara tetap mendominasi kekuasaan. Meskipun dalam bentuk lain, artinya bisa mengambil hati para suami, meskipun suami secara halus hatinya telah tersandera dengan wanita Jepara. 
    Lebih baiknya lagi  wanita jepara cocok dengan laki-laki Mataram (jogja dan sekitar). Wah tambah jaya (ini perkiraan) sedangkan Joko Tingkir Sultan Hadiwijoyo itu mantu dan penerus Sultan Trenggono (Kerajaan Demak).
   Kemudian pindah ke Pajang (Kartosuro dan Solo), lha soalnya dulu Ratu Kalinyamat pernah minta bantuan Sultan Hadiwijaya (Joko Tingkir) untuk membalaskan dendam Kalinyamat. suami dari Ratu Kalinyamat pernah dibunuh Aryo Penansang Adi Pati Jipang Panolan (Blora). Hadiwijaya  mau membantu kalinyamat. Konon (mugo mugo salah) diiming-imingi oleh kalinyamat 2 orang perempuan jepara yang cantik dan mempesona. Terpikatlah si Sultan maskarebet Joko Tingkir.
    Lha ternyata anak Joko Tingkir yaitu Suto Wijaya malah yang meneruskan kekuasaan dan pindah tempat di hutan mentoak eh salah....... yang benar itu Mentaok. Mentaok itu ya Yogyakarta dan sekitarnya.
    Nah..... Ini benang merahnya.
    Laki-laki Mentaok Jogja kalau punya istri wanita Jeporo, wong leluhur joko Tingkir kepincut wanita Jepara.
     Hebat Hebat Hebat........ Bravo selamat hari wanita jepara (hari kartini).

Author : kyai. Wahid Zaenal Arifin (seorang tokoh masyarakat Mlatiharjo Semarang Timur)
Editor  : Diemas Nur Falahur Rozaq