SHARE EVERYTHING
DO WHAT YOU LOVE, LOVE WHAT YOU DO.
Kamis, 03 September 2020
Sabtu, 11 Juli 2020
MAKALAH PENELITIAN STUDI KASUS BIDANG PENDIDIKAN
PENELITIAN STUDI KASUS BIDANG PENDIDIKAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
A. Pengertian Studi KasusPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat didefinisikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah.
Suatu penelitian, khususnya dalam ilmu-ilmu pengetahuan empiris, pada umumnya bertujuan untuk menemukan, mengembangkan, atau menguji kebenaran suatu pengetahuan. Menemukan berarti berusaha mendapatkan sesuatu untuk mengisi kekosongan atau kekurangan (research eksploratif).
Mengembangkan berarti memperluas dan menggali lebih dalam apa yang sudah ada, sedangkan menguji kebenaran dilakukan jika sudah ada, masih atau menjadi keraguan kebenarannya.
Banyak penelitian yang perencanaanya tidak dilakukan dengan sebagaimana mestinya. Terdapat kecenderungan dikalangan peneliti untuk mmenyelidiki sesuai dengan lapangan guna mengumpulkan data tanpa perencanaan yang matang. Pada waktu hendak mengolah datanya barulah dirasakan adanya kekurangan-kekurangan dalam penelitian secara keseluruhan, sehingga hasil yang diperoleh tidak memuaskan, baik bagi si peneliti sendiri, maupun bagi pihak yang akan mempergunakan hasil penelitian tersebut.oleh karena itu,studi kasus ini sangat penting artinya untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
Suatu penelitian, khususnya dalam ilmu-ilmu pengetahuan empiris, pada umumnya bertujuan untuk menemukan, mengembangkan, atau menguji kebenaran suatu pengetahuan. Menemukan berarti berusaha mendapatkan sesuatu untuk mengisi kekosongan atau kekurangan (research eksploratif).
Mengembangkan berarti memperluas dan menggali lebih dalam apa yang sudah ada, sedangkan menguji kebenaran dilakukan jika sudah ada, masih atau menjadi keraguan kebenarannya.
Banyak penelitian yang perencanaanya tidak dilakukan dengan sebagaimana mestinya. Terdapat kecenderungan dikalangan peneliti untuk mmenyelidiki sesuai dengan lapangan guna mengumpulkan data tanpa perencanaan yang matang. Pada waktu hendak mengolah datanya barulah dirasakan adanya kekurangan-kekurangan dalam penelitian secara keseluruhan, sehingga hasil yang diperoleh tidak memuaskan, baik bagi si peneliti sendiri, maupun bagi pihak yang akan mempergunakan hasil penelitian tersebut.oleh karena itu,studi kasus ini sangat penting artinya untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
B. Rumusan Pembahasan
1. Apa yang dimaksud studi kasus?
2. Apa sajakah jenis-jenis studi kasus?
3. Apa sajakah langkah-langkah penelitian studi kasus ?
4. Apa kelebihan dan kekurangan studi kasus dalam penelitian?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari studi kasus.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis studi kasus..
3. Untuk mengetahui langkah langkah penelitian studi kasus.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan studi kasus dalam penelitian.
1. Apa yang dimaksud studi kasus?
2. Apa sajakah jenis-jenis studi kasus?
3. Apa sajakah langkah-langkah penelitian studi kasus ?
4. Apa kelebihan dan kekurangan studi kasus dalam penelitian?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari studi kasus.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis studi kasus..
3. Untuk mengetahui langkah langkah penelitian studi kasus.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan studi kasus dalam penelitian.
Studi kasus atau case Studi adalah sebuah eksplorasi dari “suatu system yang terikat” atau “suatu kasus/beragam kasus” yang dari waktu ke waktu melalui pengumpulan data yang mendalam serta melibatkan brbagai sumber informasi yang “kaya” dalam suatu konteks. Sistem terikat ini diikat oleh waktu dan tempat sedangkan kasus dapat dikaji dari suatu program, peristiwa, aktivitas atau suatu individu.
Dengan perkataan lain, studi kasus merupakan penelitian dimana peneliti menggali suatu fenomena tertentu (kusus) dalam suatu waktu dan kegiatan (program, even, proses, institusi atau kelompok sosial) serta mengumpulkan informasi secara terinci ddan mendalam dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data secara tertentu. Lebih lanjut Sayekti Pujosuwarno (1986: 1) mengemukakan pendapat dari Moh. Surya dan Djumhur yang menyatakan bahwa studi kasus dapat diartikan sebagai suatu teknik mempelajari seseorang individu secara mendalam untuk membantunya memperoleh penyesuaian diri yang baik.Susilo Rahardjo & Gudnanto (2011:250) studi kasus adalah suatu metode untuk memahami individu yang dilakukan secara integrative dan komprehensif agar diperoleh pemahaman yang mendalam tentang individu tersebut beserta masalah yang dihadapinya dengan tujuan masalahnya dapat terselesaikan dan memperoleh perkembangan diri yang baik. Pendapat serupa disampaikan oleh Bimo Walgito (2010: 92) studi kasus merupakan suatu metode untuk menyelidiki atau mempelajari suatu kejadian mengenai perseorangan(riwayat hidup). Pada metode studi kasus ini diperlukan banyak informasi guna mendapatkan bahan-bahan yang agak luas. Metode ini merupakan integrase dari data yang diperoleh dari metode lain.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa studi kasus merupakan metode pengumpulan data secara komprehensif yang meliputi aspek fisik dan psikologis individu, dengan tujuan memperoleh pemahaman secara mendalam dan komprehensif.
B. Jenis Jenis Studi Kasus
Dalam Buku Dr. Tohirin, M.Pd., jenis-jenis studi kasus ada dua yaitu:
Dalam Buku Dr. Tohirin, M.Pd., jenis-jenis studi kasus ada dua yaitu:
1. Studi kasus tunggal
Studi tunggal ini memungkinkan untuk mendalami secara mendalam dan spesifik tentang kejadian tertentu atau beberapa peristiwa dari sebuah fenomena.
2. Studi kasus majemuk Penggunaan dua studi kasus atau lebih memungkinkan generalisasi untuk lingkup yang lebih luas. Namun semakin banyak jumlah kasusnya, maka akan semakin sedikit manfaat yang bisa diperoleh dari pendekatan studi kasus.
Sedangkan Jenis studi kasus menurut Bogdan dan Biklen (1982) diklarifikasikan sebagai berikut:
a) Studi kasus kesejarahan mengenai organisasi, dipusatkan pada perhatian organisasi tertentu dan dalam kurun waktu tertentu, dengan menelusuri perkembangan organisasinya. Studi ini kurang memungkinkan untuk diselenggarakan karena sumbernya kurang mencukupi untuk dikerjakan secara minimal.
b) Studi kasus observasi, mengutamakan teknik pengumpulan datanya melalui observasi peran-serta atau pelibatan(participant observasi), sedangkan fokus studinya pada suatu organisasi tertentu atau beberapa segi organisasinya. Bagian- bagian organisasi yang menjadi fokus studinya antara lain:
i. suatu tempat tertentu di dalam sekolah
ii. satu kelompok siswa;
iii. kegiatan sekolah.
c) Studi kasus sejarah hidup, yang mencoba mewawancarai satu orang dengan maksud mengumpulkan narasi orang pertama. Untuk jenis wawancara yang dilakukan oleh ahli sejarah disebut sebagai sejarah lisan, mereka biasanya memwawancarai orang-orang dengan kepemilikan sejarah yang khas, sedangkan kepada orang tidak memiliki latar belakang khusus seringkali disebut sejarah “orang kebanyakan”.
d) Studi kasus kemasyarakatan, merupakan studi tentang kasus kemasyarakatan yang dipusatkan pada suatu lingkungan tetangga atau masyarakat sekitar.
e) Studi kasus analisis situasi, jenis studi kasus ini mencoba menganalisis situasi terhadap peristiwa atau kejadian tertentu. Misalnya terjadinya pengeluaran siswa pada sekolah tertentu, maka haruslah dipelajari dari semua sudut pandang terkait, mulai dari siswa itu sendiri, teman-temannya, orang tuanya, kepala sekolah, guru dan mungkin tokoh kunci lainnya.
f) Mikroethnografi, merupakan jenis studi kasus yang dilakukan pada unit organisasi yang sangat kecil. Seperti suatu bagian sebuah ruang kelas atau suatu kegiatan organisasi yang sangat spesifik pada anak-anak yang sedang belajar menggambar.
a) Studi kasus kesejarahan mengenai organisasi, dipusatkan pada perhatian organisasi tertentu dan dalam kurun waktu tertentu, dengan menelusuri perkembangan organisasinya. Studi ini kurang memungkinkan untuk diselenggarakan karena sumbernya kurang mencukupi untuk dikerjakan secara minimal.
b) Studi kasus observasi, mengutamakan teknik pengumpulan datanya melalui observasi peran-serta atau pelibatan(participant observasi), sedangkan fokus studinya pada suatu organisasi tertentu atau beberapa segi organisasinya. Bagian- bagian organisasi yang menjadi fokus studinya antara lain:
i. suatu tempat tertentu di dalam sekolah
ii. satu kelompok siswa;
iii. kegiatan sekolah.
c) Studi kasus sejarah hidup, yang mencoba mewawancarai satu orang dengan maksud mengumpulkan narasi orang pertama. Untuk jenis wawancara yang dilakukan oleh ahli sejarah disebut sebagai sejarah lisan, mereka biasanya memwawancarai orang-orang dengan kepemilikan sejarah yang khas, sedangkan kepada orang tidak memiliki latar belakang khusus seringkali disebut sejarah “orang kebanyakan”.
d) Studi kasus kemasyarakatan, merupakan studi tentang kasus kemasyarakatan yang dipusatkan pada suatu lingkungan tetangga atau masyarakat sekitar.
e) Studi kasus analisis situasi, jenis studi kasus ini mencoba menganalisis situasi terhadap peristiwa atau kejadian tertentu. Misalnya terjadinya pengeluaran siswa pada sekolah tertentu, maka haruslah dipelajari dari semua sudut pandang terkait, mulai dari siswa itu sendiri, teman-temannya, orang tuanya, kepala sekolah, guru dan mungkin tokoh kunci lainnya.
f) Mikroethnografi, merupakan jenis studi kasus yang dilakukan pada unit organisasi yang sangat kecil. Seperti suatu bagian sebuah ruang kelas atau suatu kegiatan organisasi yang sangat spesifik pada anak-anak yang sedang belajar menggambar.
C. Langkah-Langkah Penelitian Studi Kasus
1) Pemilihan kasus: dalam pemilihan kasus hendaknya dilakukan secara bertujuan (purposive) dan bukan secara rambang. Kasus dapat dipilih oleh peneliti dengan menjadikan objek orang, lingkungan, program, proses, dan masyarakat atau unit sosial.Ukuran dan kompleksitas objek studi kasus haruslah masuk akal, sehingga dapat diselesaikan dengan batas waktu dan sumber- sumber yang tersedia.
2) Pengumpulan data: terdapat beberapa teknik dalam pengumpulan data, tetapi yang lebih dipakai dalarn penelitian kasus adalah observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi. Peneliti sebagai instrurnen penelitian, dapat menyesuaikan cara pengumpulan data dengan masalah dan lingkungan penelitian, serta dapat mengumpulkan data yang berbeda secara serentak.
3) Analisis data: setelah data terkumpul peneliti dapat mulai mengagregasi, mengorganisasi, dan mengklasifikasi data menjadi unit-unit yang dapat dikelola. Agregasi merupakan proses mengabstraksi hal-hal khusus menjadi hal-hal umum guna menemukan pola umum data. Data dapat diorganisasi secara kronologis, kategori atau dimasukkan ke dalam tipologi. Analisis data dilakukan sejak peneliti di lapangan, sewaktu pengumpulan data dan setelah semua data terkumpul atau setelah selesai dan lapangan.
4) Perbaikan (refinement): meskipun semua data telah terkumpul, dalam pendekatan studi kasus hendaknya dilakukan penyempurnaan atau penguatan (reinforcement) data baru terhadap kategori yang telah ditemukan. Pengumpulan data baru mengharuskan peneliti untuk kembali ke lapangan dan barangkali harus membuat kategori baru, data baru tidak bisa dikelompokkan ke dalam kategori yang sudah ada.
5) Penulisan laporan: laporan hendaknya ditulis secara komunikatif, mudah dibaca, dan mendeskripsikan suatu gejala atau kesatuan sosial secara jelas, sehingga memudahkan pembaca untuk memahami seluruh informasi penting. Laporan diharapkan dapat membawa pembaca ke dalam situasi kasus kehidupan seseorang atau kelompok.
D. Kelebihan dan Kekurangan Studi Kasus
Adapun kelebihan dari Studi kasus yaitu:
a) Analisis intensif yang dilewatkan tidak dilakukan oleh metode lain.
b) Dapat menghasilkan ilmu pengetahuan pada kasus khusus
c) Cara yang tepat untuk mengeksplorasi fenomena yang belu secara detail diteliti
d) Informasi yang dihasilkan dalam studi kasus dapat sangat bermanfaat dalam menghasilkan hipotesis yang diuji lebih ketat, rinci, dan seteliti mungkin pada penelitian berikutnya
e) Studi kasus yang bagus (well designed) merupakan sumber informasi deskriotif yang baik dan dapat digunakan sebagai bukti untuk suatu pengembangan teori atau menyanggah teori.
Adapun kelebihan dari Studi kasus yaitu:
a) Analisis intensif yang dilewatkan tidak dilakukan oleh metode lain.
b) Dapat menghasilkan ilmu pengetahuan pada kasus khusus
c) Cara yang tepat untuk mengeksplorasi fenomena yang belu secara detail diteliti
d) Informasi yang dihasilkan dalam studi kasus dapat sangat bermanfaat dalam menghasilkan hipotesis yang diuji lebih ketat, rinci, dan seteliti mungkin pada penelitian berikutnya
e) Studi kasus yang bagus (well designed) merupakan sumber informasi deskriotif yang baik dan dapat digunakan sebagai bukti untuk suatu pengembangan teori atau menyanggah teori.
Adapun kelemahan dari studi kasus yaitu:
1. Studi kasus seringkali dipandang kurang ilmiah atau pseudo-scientific karena pengukurannya bersifat subjectif atau tidak bisa dikuantifisir. Dalam hal ini, kritik ini juga mempertanyakan validitas dari hasil penelitian studi kasus.
2. Karena masalah interpretasi subjektif pada pengumpulan dan analisa data studi kasus, maka mengerjakan pekerjaan ini relative lebih sulit dari penelitian kuantitatif.
3. Masalah generalisasi. Karena skupa penelitian baik issu maupun jumlah orang yang menjadi target kajian studi kasus sangat kecil, kemampuan generalisasi dari temuan pada studi kasus adalah rendah.
4. Karena lebih bersifat deskriftif, studi kasus juga dianggap kurang memberi sumbangan pada persoalan-persoalan praktis mengatasi suatu masalah.
5. Biaya penyelenggaraan yang relative mahal. Karena kedalaman iformasi yang digali pada studi kasus, maka luangan waktu dan fikiran untuk mengerjakan studi kasus jauh lebih banyak daripada studi dengan skala yang besar, tetapi hanya melingkupi data yang terbatas. Untuk hal ini, sebagian orang menganggap bahwa studi kasus lebih mahal dari pada penelitian-penelitian kuantitatif.
6. Karena fleksibilitas disain studi kasus, ini memungkinkan peneliti untuk beralih focus studi ke rah yang tidak seharusnya.
A. Kesimpulan
Studi kasus berguna apabila seseorang/peneliti ingin memahami suatu permasalahan atau situasi tertentu dengan amat mendalam dan dimana orang dapat mengidentifikasi kasus yang kaya dengan informasi, kaya dalam pengertian bahwa suatu persoalan besar dapat dipelajari dari beberapa contoh fenomena dan biasanya dalam bentuk pertanyaan. Studi kasus pada umumnya berupaya untuk menggambarkan perbedaan individual atau variasi “unik dari suatu permasalahan. Suatu kasus dapat berupa orang, peristiwa, program, insiden kritis/unik atau suatu komunitas dengan berupaya
menggambarkan unit mendalam dan detail.
1. Studi kasus seringkali dipandang kurang ilmiah atau pseudo-scientific karena pengukurannya bersifat subjectif atau tidak bisa dikuantifisir. Dalam hal ini, kritik ini juga mempertanyakan validitas dari hasil penelitian studi kasus.
2. Karena masalah interpretasi subjektif pada pengumpulan dan analisa data studi kasus, maka mengerjakan pekerjaan ini relative lebih sulit dari penelitian kuantitatif.
3. Masalah generalisasi. Karena skupa penelitian baik issu maupun jumlah orang yang menjadi target kajian studi kasus sangat kecil, kemampuan generalisasi dari temuan pada studi kasus adalah rendah.
4. Karena lebih bersifat deskriftif, studi kasus juga dianggap kurang memberi sumbangan pada persoalan-persoalan praktis mengatasi suatu masalah.
5. Biaya penyelenggaraan yang relative mahal. Karena kedalaman iformasi yang digali pada studi kasus, maka luangan waktu dan fikiran untuk mengerjakan studi kasus jauh lebih banyak daripada studi dengan skala yang besar, tetapi hanya melingkupi data yang terbatas. Untuk hal ini, sebagian orang menganggap bahwa studi kasus lebih mahal dari pada penelitian-penelitian kuantitatif.
6. Karena fleksibilitas disain studi kasus, ini memungkinkan peneliti untuk beralih focus studi ke rah yang tidak seharusnya.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Studi kasus berguna apabila seseorang/peneliti ingin memahami suatu permasalahan atau situasi tertentu dengan amat mendalam dan dimana orang dapat mengidentifikasi kasus yang kaya dengan informasi, kaya dalam pengertian bahwa suatu persoalan besar dapat dipelajari dari beberapa contoh fenomena dan biasanya dalam bentuk pertanyaan. Studi kasus pada umumnya berupaya untuk menggambarkan perbedaan individual atau variasi “unik dari suatu permasalahan. Suatu kasus dapat berupa orang, peristiwa, program, insiden kritis/unik atau suatu komunitas dengan berupaya
menggambarkan unit mendalam dan detail.
B. Kritik dan Saran
Apabila terdapat kesalahan didalam makalah ini, mohon kritik dan saraannya agar makalah ini menjadi lebih baik untuk kedepannya. Dan agar kita bisa lebih memahami tentang Studi Kasus bidang Pendidikan.
Apabila terdapat kesalahan didalam makalah ini, mohon kritik dan saraannya agar makalah ini menjadi lebih baik untuk kedepannya. Dan agar kita bisa lebih memahami tentang Studi Kasus bidang Pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V ,Jakarta: Rieneka Cipta
Fitrah, Muh, Luthfiyah, 2017. Metedologi Penelitian; penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas&
studi kasus. Sukabumi: CV jejak
https://eprints.uny.ac.id/9718/3/Bab%203%20-07104241010.pdf
Sedarmayanti, Hidayat, 2011 .Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju
W, Surachmad, 1982. Pengantar Penelitian. Bandung: Tarsito.
Wahyuni, Sri, 2013,Metode Penelitian Studi Kasus, Madura: UTM Press
AUTHOR : DIEMAS
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
RESUME PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. Pengertian Penelitian Tindakan Sekolah Penelitian atau riset , Kata riset itu berasal dari bahasa inggris yaitu “research” , “RE” itu artinya “kembali” dan “Search” itu artinya “Mencari”. Dengan secara etimologi penelitian tersebut berarti “mencari kembali” yakni mencari fakta-fakta yang baru yang setelah itu dikembangkan dan menjadi suatuteori untuk dapat memperdalam serta memperluas ilmu tertentu.
Penelitian tindakan sekolah dapat diartikan sebagai sebuah penelitian tindakan, atas hal-hal yang ada dalam ruang lingkup pendidikan dalam hal ini sekolah, sifatnya memerlukan tindakan segera, dilakukan oleh kepala sekolah atau pengawas sekolah.
Penelitian tindakan sekolah dapat diartikan sebagai sebuah penelitian tindakan, atas hal-hal yang ada dalam ruang lingkup pendidikan dalam hal ini sekolah, sifatnya memerlukan tindakan segera, dilakukan oleh kepala sekolah atau pengawas sekolah.
1. Memperbaiki situasi sekolah saat ini.
2. Meningkatkan mutu input, proses, dan output sekolah.
3. Mengembangkan inovasi input, proses, dan output sekolah.
4. Meningkatkan kinerja sekolah yang terkait dengan mutu, inovasi, keefektifan, efisiensi, dan produkivitas sekolah.
5. Meningkatkan kemampuan profesional sebagai kepala sekolah.
6. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah.
7. Membimbing guru dalam merencanakan, melaksanakan, melaporkan, dan menindak lanjuti hasil PTS.
8. Mengembangkan ilmu terapan/praktis (professional knowledge).
1. Berorientasi untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas akademik melalui kegiatan supervisi kepala sekolah atau pengawas sekolah.
2. Dikerjakan oleh kepala sekolah atau pengawas sekolah sebagai pelaku supervisi.
3. Dilakukannya tindakan-tindakan perbaikan secara terencana dan sistematis serta berulang-ulang.
4. Bersifat praktis dan hasilnya dapat segera diketahui, tidak seperti penelitian formal yang lain.
1. Problem emergence, berarti PTS diarahkan untuk memecahkan persoalan-persoalan yang memerlukan pemecahan segera.
2. Problem oriented, berarti PTS berpusat pada masalah-masalah yang memerlukan penanganan mendesak.
3. Multy-ways, berarti masalah-masalah yang ditemukan dapat dipecahkan melalui berbagai macam cara.
4. Continues repeatedly, berarti masalah-masalah dipecahkan secara berulang-ulang dan terus-menerus sampai selesai dan tuntas.
5. Therapeutics evaluation, berarti penelitian melakukan tindakan dalam rangka evaluasi dan refleksi.
6. Collaborative, berarti penelitian dapat dilakukan secara berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait yang menguasai permasalahn.
1. Perencanaan, Perencanaan adalah langkah awal yang dilakukan peneliti saat akan memulai tindakannya.
2. Pelaksanaan (Tindakan), Langkah pelaksanaan adalah penerapan rencana yang telah disusun.
3. Pengamatan dan Evaluasi, Pengamatan adalah pencermatan terhadap pelaksanaan tindakan sedangkan Evaluasi adalah proses penetapan hasil pelaksanaan tindakan berdasarkan indikator-indikator tujuan penelitian tindakan sekolah yang telah ditetapkan.
4. Refleksi, Refleksi dilakukan terhadap proses dan hasil pelaksanaan tindakan dan hasilnya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki rencana tindakan pada siklus berikutnya untuk meningkatkan hasil yang lebih baik.
1. Bersikap jujur, misalnya dengan tidak plagiat, tidak fiktif, dan tidak mengubah data, serta menuliskan sumber/referensi yang dikutip.
2. Tidak mengganggu tugas pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah/ madrasah.
3. Tidak mengganggu proses pembelajaran dan tugas mengajar guru maupun kegiatan pendidikan yang sedang berlangsung di sekolah.
4. Tidak banyak menyita waktu dalam pengamatan, observasi, dan cara pengambilan data lain di luar proses tindakan.
5. Meminta ijin kepada orang-orang yang diteliti.
6. Menjamin kerahasiaan data responden yang diteliti.
AUTHOR : DIEMAS
PENELITIAN PUSTAKA BIDANG PENDIDIKAN
RESUME PENELITIAN PUSTAKA BIDANG PENDIDIKAN
Menurut Mardalis Penelitian Kepustkaan salah satunya bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam material yang terdapat di ruangan perpustakaan, seperti: buku-buku, majalah, dokumen, catatan dan kisah-kisah sejarah dan lain-lainnya. Pada hakekatnya data yang diperoleh dengan penelitian perpustakaan dapat dijadikan landasan dasar dan alat utama bagi pelaksanaan penelitian lapangan.
Studi Kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku- buku, litertur-literatur, catatan-catatan, dan laporan - laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. Dalam proses penelitian kepustakaan, perpustakaan merupakan suatu tempat yang tepat guna memperoleh bahan-bahan dan informasi yang relevan untuk dikumpulkan, dibaca dan dikaji, dicatat dan dimanfaatkan.
Kesimpulan penelitian kepustakaan salah satunya dapat diperoleh dengan cara mengumpulkan data/informasi dari berbagai sumber pustaka kemudian diolah dan disajikan dengan cara baru untuk memperoleh kepentingan yang baru. Penelitian pustaka hendaknya dilakukan dimulai dari infromasi yang umum, baru kemudian diperoleh dari informasi yang lebih spesifik. Penelitian kepustakaan sebaiknya menggunakan sumber acuan pustaka yang menggunakan sumber primer, berasal dari hasil laporan penelitian ilmiah, seminar hasil penelitian, dan jurnal-jurnal penelitian.
Kesimpulan penelitian kepustakaan salah satunya dapat diperoleh dengan cara mengumpulkan data/informasi dari berbagai sumber pustaka kemudian diolah dan disajikan dengan cara baru untuk memperoleh kepentingan yang baru. Penelitian pustaka hendaknya dilakukan dimulai dari infromasi yang umum, baru kemudian diperoleh dari informasi yang lebih spesifik. Penelitian kepustakaan sebaiknya menggunakan sumber acuan pustaka yang menggunakan sumber primer, berasal dari hasil laporan penelitian ilmiah, seminar hasil penelitian, dan jurnal-jurnal penelitian.
1. Pengumpulan Data Penelitian Kepustakaan Penelitian kualitatif dalam penggalian data harus secara mendalam (seakar- akarnya). Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti harus tunduk (disesuaikan) dengan jenis penilitian. Karena penelitian kepustakaan merupakan jenis penelitiain kualitatif maka biasanya sumber data utamanya adalah manusia dan benda-benda empiris yang sesuai dengan tema penelitian.
2. Analisis Data Penelitian Kepustakaan Penelitian Kualitatif merupakan jenis penelitian yang kaya dengan analisis data untuk memaknai sumber data yang telah ada, salah satunya menggunakan reduksi data kemudian melakukan penarikan kesimpulan
dengan menggunakan logika, estetika, dan etika. Nilai pustaka ditentukan oleh sifat kebaruan pustaka dan luasnya publikasi pustaka. Internet memungkinkan pencarian informasi berkait dengan topik menjadi sangat mudah. Informasi (data) tersedia dalam berbagai format, oleh karena itu dalam memilih sumber pustaka harus teliti sesuai dengan tema penelitian.
3. Penyusunan Laporan Dalam penyusunan laporan kualitatif harus sistematis atau runtut dalam ‘menceritakan’ (memaparkan) datanya, sehingga terjadi kesinambungan antara dari BAB pertama sampai BAB terakhir. Seperti halnya membuat novel, yang mana terjadi kesatuan integral cerita antara dari paragraf pertama hingga terakhir.
2. Analisis Data Penelitian Kepustakaan Penelitian Kualitatif merupakan jenis penelitian yang kaya dengan analisis data untuk memaknai sumber data yang telah ada, salah satunya menggunakan reduksi data kemudian melakukan penarikan kesimpulan
dengan menggunakan logika, estetika, dan etika. Nilai pustaka ditentukan oleh sifat kebaruan pustaka dan luasnya publikasi pustaka. Internet memungkinkan pencarian informasi berkait dengan topik menjadi sangat mudah. Informasi (data) tersedia dalam berbagai format, oleh karena itu dalam memilih sumber pustaka harus teliti sesuai dengan tema penelitian.
3. Penyusunan Laporan Dalam penyusunan laporan kualitatif harus sistematis atau runtut dalam ‘menceritakan’ (memaparkan) datanya, sehingga terjadi kesinambungan antara dari BAB pertama sampai BAB terakhir. Seperti halnya membuat novel, yang mana terjadi kesatuan integral cerita antara dari paragraf pertama hingga terakhir.
1. Alat perlengkapan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu Menyiapkan yang akan dibutuhkan dalam penelitian nantinya, seperti pensil, pena, dan alat untuk mencatat hal-hal yang menjadi bahan utama penelitian, atau pun untuk mencatat sumber buku sebagai refrensi.
2. Menyusun bibliografi kerja Setelah alat perlengkapan penelitian lengkap tugas pertama dalam riset kepustakaan adalah mulai dengan menyusun Bibliografi kerja yaitu catatan mengenai bahan sumber utama yang akan digunakan untuk kepentingan penelitian.
3. Mengatur waktu hal berikutnya yang harus diperhatikan adalah waktu, pengaturan waktu harus dilakukan untuk menghindari banyak terbuangnya waktu sia-sia. waktu penelitian harus diatur kapan mulai penelitian dan kapan harus selesainya.
4. Membaca dan membuat catatan penelitian Pada tahap terakhir ini peneliti harus membaca bahan-bahan dan membuat catatan penelitian guna kelengkapan bahan yang diperlukan dalam penelitian. karena memang penelitian kepustakaan data yang diperoleh hanya melalui buku maka dalam melakukan pemnelitian peneliti harus membaca dan mencatatat bahan utama dalam penelitian.
2. Menyusun bibliografi kerja Setelah alat perlengkapan penelitian lengkap tugas pertama dalam riset kepustakaan adalah mulai dengan menyusun Bibliografi kerja yaitu catatan mengenai bahan sumber utama yang akan digunakan untuk kepentingan penelitian.
3. Mengatur waktu hal berikutnya yang harus diperhatikan adalah waktu, pengaturan waktu harus dilakukan untuk menghindari banyak terbuangnya waktu sia-sia. waktu penelitian harus diatur kapan mulai penelitian dan kapan harus selesainya.
4. Membaca dan membuat catatan penelitian Pada tahap terakhir ini peneliti harus membaca bahan-bahan dan membuat catatan penelitian guna kelengkapan bahan yang diperlukan dalam penelitian. karena memang penelitian kepustakaan data yang diperoleh hanya melalui buku maka dalam melakukan pemnelitian peneliti harus membaca dan mencatatat bahan utama dalam penelitian.
AUTHOR : DIEMAS
Jumat, 11 Oktober 2019
BISNIS PLAN
BAB I
Tema/Judul Business
Plan
1.1 Tema Business Plan
Kami memilih
bidang kuliner sebagai usaha yang nantinya akan kami kembangkan. Usaha yang
akan dikembangkan oleh lima anak mahasiswa semester 5 (lima) ini adalah inovasi
dibidang minuman dan makanan ringan. Dimana nantinya kami akan mengembangkan
usaha ini secara gotong royong. Besar harapan kami agar usaha ini terus
berkembang, oleh karena itu kami memutuskan untuk memberi nama perusahaan kami
“KEDAI LITERASI” dengan harapan agar kami selalu diberi keberuntungan dalam
menjalankan usaha. Sehingga kesuksesan akan selalu menyertai kita.
1.2 Nama Usaha
Bergerak dibidang kuliner, kami menamakan usaha kami dengan
nama
“Angkringan
Milenial”. Angkringan sendiri mempunyai arti barang yang dipikul sedangkan
milenial itu generasi yang lahir pada tahun 1980-2000an jadi yang dimaksud
angkringan milenial itu adalah tempat dimana para pemuda berkumpul untuk menyediakan
berbagai variasi menu olahan makanan dan minuman.
Dalam usaha ini,
kami akan berusaha menarik hati konsumen dengan variasi produk kami. Karena
seperti yang sudah diketahui angkringan ini menyediakan olahan makanan cepat
saji yang enak dan lezat, begitu juga dengan produk minuman kami.
1.3 Slogan Perusahaan
Untuk memperkuat
semangat dalam menjalani usaha, kami memiliki slogan dalam usaha yaitu:
Angkringan “YES”
Milenial “BISA”
Kedai Literasi “Beri Makan Otakmu”
Sedangkan
untuk pelanggan, kamipun memiliki slogan tersendiri agar selalu diingat oleh
para pelanggan kami, yaitu:
“ Bersama Literasi, Semua Bisa
Tahu”
“ Bersama
Milenial, Semua Bisa Berubah”
“ Bersama Angkringan, Semua
Bisa Kenyang”
1.4 Logo
Perusahaan
BAB II
Ringkasan Eksekutif
2.1 Jenis
usaha :
Dagang
2.2 Kelompok sasaran usaha : sasaran usaha untuk kelompok
kami diantaranya adalah remaja, terutama
anak kos, dan masyarakat sekitar
2.3 Dana yang
diperlukan : Rp.10.000.000
2.4 Kelayakan
usaha
1. Properti yang digunakan
Semua peroperti yang digunakan
untuk memasak dan menyajikan makanan dalam keadaan bersih.
2. Lokasi
Tempat
berjualan senantiasa dibersihkan saat telah selesai berjualan.
3. Bahan makanan
Bahan yang diolah merupakan
bahan dalam keadaan baik. Sayuran yang diolah dalam keadaan segar, tidak
menggunakan bahan yang berbahaya dalam proses memasaknya.
4. Kondisi makanan
Makanan yang dijual merupakan
makanan sehat, juga memenuhi gizi asupan makanan. Tidak menjual makanan yang
dipanaskan (makanan yang dijual pada hari sebelumnya).
BAB III
Business Description
3.1 Latar
belakang
Indonesia sebagai negara yang terkenal dengan kesederhanaannya,
menghadapi tantangan baru dalam dunia globalisasi. Gaya hidup konsumerisme dan
hedonistik merupakan akibat tidak langsung dari globalisasi. Gaya hidup
konsumerisme dan hedonistik berkembang karena meningkatnya taraf hidup tetapi
kesadaran terhadap nasionalisme dan budaya sendiri berkurang. Hal ini banyak
dijumpai didaerah perkotaan, dimana taraf hidup orang yang tinggal disana lebih
tinggi dari masyarakat yang hidup dipedesaan.
Kesederhanaan sebagai seorang indonesia harus bisa dibangkitkan lagi
sebagai ciri khas bangsa ini. Melalui usaha angkringan, kita bisa melihat bahwa
kesederhanaan Indonesia bisa kita tumbuhkan kembali melalui usaha ini.
Angkringan tetap mempertahankan kesederhanaannya ditengah gaya hidup masyarakat
yang terus berkembang. Kesederhanaan ini bisa kita lihat dari bentuk tempat,
jenis makanan dan harganya sendiri. Kesederhanaan ini tetap dipertahankan
sebagai suatu ciri khas yang membedakannya dengan usaha lain. Usaha kecil dengan
tetap mempertahankan kesederhanaan melalui usaha angkringan.
Kenapa memilih bisnis angkringan?
Karena semua orang butuh makan dan butuh
hidup. Untuk hidup diperlukan makan dan minum dan tempat yang asyik untuk
ngobrol bareng. Angkringan merupakan suatu konsep berjualan makanan dan minuman
yang asyik untuk mengobrol dan bersantai. karena dengan harganya yang murah
meriah yang hampir bisa di jangkau oleh semua kalangan masyarakat. Angkringan
Milenial adalah suatu usaha makanan dan makanan yang kami buka untuk semua
kalangan mayarakat yaitu sebuah warung multi-user yang tidak memperlihatkan
status sosial, dari yang berpehangsilan kecil maupun besar, baik pelajar,
petani, mahasiswa, tukang kuli, anak-anak perantauan, mahasiswa, budayawan dan
seniman, karyawan hingga eksekutif. Dalam usaha ini kami menekankan pada
kualitas makanan dan kenyamanan pembeli, sehingga pembeli merasakan nyaman dan
puas. Tak hanya itu kami juga memasang free Hostpot area dan fasilitas yang
berbau teknologi untuk menarik konsumen agar mampir atau nongkrong ditempat
ini, bahakan bagi pelajar / mahasiswa bisa mengerjakan tugasnya dengan nyaman.
Dengan model bisnis strategi pemasaran dan pelayanan yang baik serta didukung
dengan teknologi seperti ini mempunyai peluang yang bagus untuk kedepannya
Saat ini kami
melakukan usaha kecil menengah yaitu usaha kuliner. Makan & minum merupakan
kebutuhan pokok manusia setiap hari. Meskipun krisis multidimensi melanda
bangsa kita, namun kebutuhan akan makanan & minuman tidak dapat berhenti
demi kelangsungan hidup manusia. Dalam upaya memenuhi kebutuhan akan makanan
& minuman, banyak orang mendambakan dapat menikmati makanan yang harganya
relatif murah, rasanya nikmat, aman untuk dikonsumsi & memiliki sesuatu
yang khas. Karena itu kami menciptakan usaha ini. Selain itu, tujuannya adalah
dapat memperluas kesempatan usaha, memperluas lapangan pekerjaan bagi angkatan
kerja yang terus bertambah jumlahnya serta untuk meningkatkan penghasilan
masyarakat secara lebih merata dan juga melatih diri untuk bersikap mandiri
dengan tidak bergantung pada orang tua. Kami berharap usaha ini semakin maju
dan berkembang kedepannya dan menjadi suatu
pengalaman yang dapat menjadi acuan bagi kita dimasa depan dalam dunia
usaha.
3.2 Analisis
SWOT
Strength (kekuatan)
1.
Penyajiannya yang sangat praktis,
membuat makanan cepat saji banyak diminati konsumen. Tentu kondisi ini akan
memberikan keuntungan cukup besar, karena potensi pasarnya juga akan semakin
besar.
2.
Suasana yang santai penuh
kekeluargaan dan keakraban baik dari pedagangnya maupun dari para pembelinya.
3. Adanya kenyamanan dan keleluasaan yang ditawarkan Angkringan
“Kedai
Literasi Milenial “ yang menjadi
daya tarik tersendiri yang membedakan angkringan dengan warung makan lain yang
telah ada.
4. Pemahaman yang cukup baik tentang produk yang di butuhkan
masyarakat.
5. Rancangan pelayanan yang kreatif karena adanya eksplorasi.
6.
Penggunaan model bisnis yang
mengutamakan kualitas menu yang ditawarkan, pelayanan, lokasi yang tepat dan
kemampuan dalam mengorganisasi usaha yang baik.
Weakness (Kelemahan)
1. Modal untuk memulai usaha masih kurang.
2. Kenaikan harga bahan baku.
3.
Terbatasnya pramusaji yang
bertugas tidak sebanding dengan banyaknya pengunjung yang datang, sehingga,
terkadang pelanggan akan menunggu minuman dihidangkan lebih lama dari waktu
yang seharusnya.
4.
Minimnya lahan parkir yang
tersedia mengakibatkan para pelanggan yang membawa kendaraan sendiri akan
berpikir dua kali untuk mengunjungi tempat tersebut.
Opportunity (Peluang)
1. Belum banyak tempat makan Sederhana yang memasang Wifi
2. Adanya dukungan dari masyarakat atau pihak terkait untuk
mendirikan usaha tersebut.
3. Sifat manusia yang cenderung konsumtif.
4. Jarangnya tempat nongkrong untuk anak muda yang biasanya mencari
tempat yang memiliki akses Wifi
Threat (Ancaman)
1.
Banyaknya penjual makanan di lingkungan sekitar
2.
Adanya Iklim yang tak menentu terlebih ketika musim
hujan dan Wifi terkadang memiliki gangguan
3.
Banyaknya produk sejenis di pasaran sehingga
memungkinkan pelanggan memasak sendiri di rumah
4.
Banyak pesaing yang mengikuti konsep yang telah kita buat.
5.
Munculnya variasi makanan jajanan dan produk competitor bersaing
6.
Selera konsumen variatif
3.3 Visi,
Misi, dan Tujuan Visi :
Menjadi perusahaan kuliner yang tetap
merakyat dan populer tanpa melihat strata sosial yang ada. Menjadi ukm mandiri
yang mencapai sukses di era global Misi
:
1. Menyediakan menu makanan dan minuman dengan variasi yang berbeda
yang sehat dengan memperhatikan kualitas kebersihan.
2. Memberikan harga yang terjangkau
3. Menghilangkan srata sosial yang ada dan semua pembeli sama
adanya.
4. Menyediakan tempat yang nyaman untuk berkumpul.
3.4 Analisis
Pesaing dan Peluang
Angkringan
merupakan model perdagangan makanan dan minuman dengan menggunakan gerobak
dorong berbeda dengan warung lainnya. Angkringan ini disertai tempat duduk dan
tikar untuk pelanggan yang memilih untuk lesehan. Usaha ini menekankan pada
produk yang di jual dan pelayanan yang di berikan kepada pelanggan.
BAB IV
Manajemen dan
Organisasi
4.1 Kebijakan
Sumber Daya Manusia
1. Dalam penilaian ini perusahaan membuatkan absensi untuk
keberangkatan karyawan Seluruh karyawan saat tiba wajib melakukan absensi masuk
untuk mengetahui masuk tidaknya karyawan dan mempermudah dalam sistem
penggajiannya dan dari sistem ini maka pemilik akan mengetahui kinerja
karyawan.
2. Keselamatan dan Kesehatan kerja Karyawan di kasih ruangan khusus
untuk solat dan istirahat dan di fasilitasi kipas angin ketika jam istirahat.
3.
Mekanisme PHK, dalam hal ini PHK
bagi karyawan yang melakukan kesalahan akan di kasih arahan dan bimbingan
terlebih dahulu, dan kalau sudah melampaui batas yang mengakibatkan kerugian
maka langsung diberhentikan.
4.2 Tugas
Pokok
1. Pimpinan : Memimpin, mengawasi, dan terus memantau perkembangan
usaha yang di geluti, serta membuat keputusan – keputusan dan perencanaan
pengembangan usaha yang memiliki prospek sesuai dengan kebutuhan konsumen
maupun pelanggan atas dasar kesepakatan bersama/musyawarah.
2. Manajer Pemasaran : Memperkenalkan, memasarkan, mempromosikan,
serta memberi sistem pelayanan terbaik kepada konsumen/pelanggan.
3. Manajer keuangan : Mengelola dan meng-audit keuangan perusahaan
agar tidak terjadi penyimpangan dalam penggunaannya, serta memperhitungkan
anggaran keuangan dengan sebaik-baiknya.
4. Manager Operasional : Membuat standart operasional(SOP),
melakukan survey target lokasi, menentukan dan menganalisa sarana dan
prasarana, mengembangkan perusahaan, menyusun dan membuat tugas para pimpinan
lapangan sesuai dengan job desc masing-masing.
5. Manager Produksi : Mengembangkan produk, menjaga kualitas
produk, dan melatih pegawai untuk membuat produk yang berkualitas
4.3 Struktur
Organisasi
Kami membuat
struktur organisasi untuk pembagian tugas dan pertanggung jawaban yang jelas.
Hal ini kami buat dengan memecah tim menjadi bagian-bagian yang memiliki tugas
masing-masing sehingga usaha ini menjadi efektif dan tanggap dalam melayan
pelanggan. Berikut adalah bagan struktur organisasi dari usaha ini.
Direktur
|
Diemas Nur Falahur Rozaq
|
Manager Pemasaran
|
M. Ahsanul Fikri
|
Manager Keuangan
|
Tika Yuliasari
|
Manager Operasional
|
Ema Kusuma Wardani
|
Manager Produksi
|
Ulin Ni’am Habibullah
|
BAB V
Operation Flow
5.1 Jenis
Produk
Produk yang ditawarkan:
1. Layanan hostpot (disertai Username dan password)
2. Fasilitas jasa print
3. Ruang santai dengan fasilitas TV dan full music
4. Makanan
5. Minuman
5.2 Proses
Produksi
Proses produksi yang dilakukan disesuaikan dengan makanan dan
minuman yang akan dibuat. Proses produksi dari masing-masing menu yang
disajikan :
1.
Black coffe yaitu coffe yang
berwarna hitam dan cara membuatnya hanya dengan menambahkan bubuk kopi hitam
dan gula ke dalam cangkir kemudian tinggal menuangkan air panas.
2.
Cappucinno yaitu kopi yang
dicampur susu dan krim. Cara penyajiannya bisa dalam keadaan panas maupun
dingin. Untuk cappucinno itu sendiri warnanya lebih coklat.
3.
Vanilla Latte yaitu kopi yang
penyajiannya lebih banyak susunya dari pada kopinya sehingga rasanya lebih
dominan ke susu dan warnanya lebih putih dari cappucinno.
4.
Moccachino yaitu kopi yang cara
penyajiannya ditambah dengan susu dan coklat sehingga rasanya lebih manis
daripada black coffe.
5.
Coklat yaitu jenis minuman yang
penyajiannya hanya dengan menggunakan
coklat. Minuman ini dapat disajikan dalam keadaan panas maupun dingin.
6.
Coklat Caramel yaitu coklat yang
penyajiannya ditambahkan dengan susu sehingga rasanya tidak coklat murni tetapi
lebih manis dari pada coklat.
7.
Coklat Float yaitu coklat yang
penyajiannya dengan cara diblender terlebih dahulu sehingga harus disajikan
dalam keadaan dingin kemudian ditambah float di atasnya agar lebih menarik.
8.
Coklat Buah yaitu coklat yang
penyajiannya ditambahkan dengan perasan buah sehingga akan ada rasa buah dalam
minuman coklat tersebut.
9.
Coklat Astor yaitu coklat yang
penyajiannya hampir sama dengan coklat float namun hanya floatnya yang diganti
menjadi astor. Selain itu dalam coklatnya itu sendiri akan dicampur dengan oreo
sehingga ada butiranbutiran oreo dalam minuman tersebut.
10. Teh yaitu minuman yang menggunakan bahan baku teh yang dicampur
dengan sedikit gula. Dan dalam penyajiannya dapat disajikan dengan es maupun
tanpa es.
11. Teh Susu yaitu teh yang penyajiannya ditambahkan dengan susu
sehingga akan menimbulkan rasa yang berbeda dari teh tersebut.
12. Lemon Tea yaitu teh yang dalam penyajiannya ditambahkan dengan
perasan lemon. Rasanya teh akan menjadi sedikit lebih asam dari biasanya namun
dapat memberikan kesegaran bagi pelanggan yang meminumnya.
13. Sirup yaitu minuman yang menggunakan sirup. Sirup ada banyak
rasanya sehingga kami menyediakan beberapa jenis rasa agar pelanggan dapat
memilih sendiri rasa sirup yang diinginkan. Untuk sirup itu sendiri dalam
penyajiannya biasanya menggunakan es sehingga disajikan dalam keadaan dingin.
14. Es Timun yaitu minuman yang diberi parutan timun ditambah dengan
sirup melon karena warnanya yang sama kemudian ditambah dengan es yang akan
memberikan kesegaran yang luar biasa.
15. Jus adalah minuman yang dalam penyajiannya menggunakan buah yang
diblender ditambahkan dengan sedikit gula dan susu derta es yang akan menambah
rasa nikmat pada jus tersebut.
16. Kentang Goreng yaitu makanan yang bahan bakunya berasal dari
kentang yang dipotong-potong kemudian diberi sedikit bumbu dan digoreng dalam
minyak panas. Penyajian kentang itu sendiri dapat ditambahkan dengan saos.
17. Nugget yaitu makanan yang penyajiannya hanya dengan menggoreng
nugget yang sudah jadi ditambah dengan saos dalam penyajiannya. Jadi disini
nanti nuggetnya adalah nugget yang sudah jadi yang sudah dikemas dan yang
tinggal goreng saja. Kami akan memilih jenis nugget dengan kualitas yang
lumayan sehingga pelanggan tidak akan kecewa dan akan meras puas dengan
hidangan yang disajikan.
18. Roti Bakar yaitu roti tawar yang penyajiannya dipanggang dalam
sebuah alat panggang kemudian diolesi sedikit mentega dibagian luar dan untuk
bagian dalam diolesi dengan selai atau susu sesuai dengan rasa yang diinginkan
oleh pembeli.
19. Burger adalah roti yang di dalamnya berisi sayuran seperti
tomat, daun bawang dan selada. Selain itu juga terdapat daging sapi yang
sebelumnya sudah dipanaskan dan ditambah dengan saos serta mayonais yang akan
menambah cita rasa dari burger itu sendiri.
20. Mie Goreng/ Mie Kuah adalah mie yang direbus kemudian dalam
penyajiannya dapat ditambahkan dengan telur dan sayuran. Untuk mie goreng maka
tidak menggunakan air dan untuk mie kuah maka penyajiannya menggunakan air.
Dalam penyajian mi ini akan dibuat inovasi yang berbeda sehingga terlihat lebih
menarik.
5.3 Keadaan
Gedung dan Perlengkapannya
Keadaan gedung
yang akan digunakan untuk mendirikan sebuah bisnis cafe ini masih layak pakai.
Dan untuk menambah penampilan gedung yang lebih menarik lagi maka dilakukan
renovasi. Renovasi dilakukan guna menambah daya tarik atau tampilan dari cafe
itu sendiri. Gedung tersebut akan diubah menjadi lebih menarik dan membuat
nuansa dalam cafe tersebut lebih nyaman agar pelanggan betah untuk berlama-lama
di cafe tersebut. Perlengkapan yang digunakan untuk bisnis cafe ini semuanya
baru, mulai dari meja dan kursi yang digunakan, sehingga keadaan dari
perlengkapan tersebut dapat dikatakan masih bagus.
Flow Chart ![](file:///C:\Users\FAJAR\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image024.gif)
![](file:///C:\Users\FAJAR\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image024.gif)
BAB VI
Marketing dan Sales
Strategi
6.1 Strategi
Proses
pembagian pasar suatu produk / jasa secara keseluruhan ke dalam beberapa
segmentasi. Segmentasi sendiri dapat diartikan sebagai proses mengidentifikasi
atau analisis mengenai perbedaan konsumen disuatu pasar.
Terdapat beberapa macam variabel
segmentasi yaitu:
1.
Demografi
Pada hal ini
segmentasi dilakukan dengan membagi pasarberdasarkan variable
demografis yaitu :
a.
Pekerjaan
Angkringan milenial ini cocok
untuk semua kalangan mayarakat tanpa memperlihatkan status sosial, dari yang
berpehangsilan kecil maupun besar, baik pelajar, petani, mahasiswa, tukang
kuli, anak-anak perantauan, mahasiswa, budayawan dan seniman, karyawan hingga
eksekutif.
b.
Jenis kelamin
Makanan dan minuman dapat
dikonsumsi oleh kaum adam maupun hawa.
2.
Perilaku
Segmen
perilaku merupakan segmen yang didasarkan pada perilaku para konsumen.
a.
Kesempatan Produk
Angkringan ini memiliki peluang
besar untuk dipasarkan karena masih jarang angkringan yang menawarkan fasilitas
dan makanan terjangkau dengan pelayanan yang memuaskan.
b.
Manfaat
Selain harga yang cukup
terjangkau, fasilitas yang disediakan sangat memberi kenyamanan, keamanan, dan
kehigenisan makanan dan minuman yang ditawarkan.
c. Status loyalitas Pemasaran
produk ini dilakukan dengan cara
memanfaatkan media social sebagai media promosi, memetok harga sesuai dengan
selera masyarakat serta menawarkan citarasa yang unik dan menyehatkan.
6.2 Targeting dan Posistioning
Targeting
adalah sasaran untuk pemasaran yang telah ditentukan oleh perusahaan melalui
berbagai pertimbanagan dan analisis dari segmen pasar dengan cara menari
konsumen agar tertari pada produk yang ditawarkan. Pada hal ini untuk membudik sasaran
yang telah ditentukan oleh perusahaan, kami menawarkan tempat makan dengan
harga yang cukup terjangkau dan fasilitas yang nyaman.
Positioning
adalah upaya identifikasi, komunikasi serta pengembangan. Dalam hal ini kami
akan meyakinkan kepada para konsumen bahwa produk yang kami buat ini adalah
produk yang unggul daripada produk-produk ain. Baik unggul dari segi rasa,
tempat, kualitas, serta kesehatan.
6.3 Kebijakan Harga
Minuman :
|
Black coffe Rp
5.000,00
|
Moccachino (es/panas) Rp 7.000,00
|
Vannila latte
(es/panas) Rp 7.000,00
|
Cappucino (es/panas) Rp 7.000,00
|
Coklat (es/panas) Rp 7.000,00
|
Coklat Caramel
(es/panas) Rp 8.000,00
|
Coklat Buah (es/panas) Rp 8.000,00
|
Coklat Susu (es/panas) Rp 8.000,00
|
Coklat Float Rp 9.000,00
|
Coklat Astor Rp 8.000,00
|
Teh (es/panas) Rp 2.500,00
|
Teh Susu (es/panas) Rp 3.000,00
|
Jeruk (es/panas) Rp 3.000,00
|
Lemon tea (es/panas) Rp 3.000,00
|
Sirup (es/panas) Rp 3.000,00
|
Jus Buah Rp
7.000,00 +float = Rp 9.000,00
|
Es Timun Rp
4.000,00
|
Makanan :
|
Kentang goreng Rp 7.000,00
|
Nugget Rp
7.000,00
|
Roti bakar Rp
8.000,00
|
Burger Rp
11.000,00
|
Mie goreng/kuah Rp 7.000,00
|
BAB VII
Financial
7.1 Financial Plan (Perencanaan Keuangan)
Financial
adalah kegiatan individu atau kelompok dalam mengatur keuangan denagn baik dan
benar. Financial plan merupakan bagian yang menentukan bisnis perusahaan layak
atau tidak. Financial plan dapat membantu perusahaan dalam menganalisis
pendanaan dalam investasi, menggambarkan jangka panjang suatu keputusan,
mengatur pendapatan masa depan serta memilih alternative-alternatif yang akan
digunakan perusahaan guna keperluan Financial.
7.2 Kebijakan Modal
Dana awal
untuk membangun usaha ini sebesar Rp 10.000.000 dengan umur ekonomis 5
tahun.
1.
Nama: Tika Yuliasari
Dana: Rp 2.000.000
2.
Nama: Muhammad Ahsanul Fikri
Dana: Rp 2.000.000
3.
Nama: Ulinni’am Habibulloh Dana: Rp 2.000.000
4.
Nama: Diemas Nur Falahur
Rozaq Dana: Rp 2.000.000
5.
Nama: Ema Kusuma Wardani
Dana: Rp 2.000.000
BAB VIII
Penutup
8.1 Kesimpulan
Kami memilih bidang
kuliner sebagai usaha yang nantinya akan kami kembangkan.
Bergerak
dibidang kuliner, kami menamakan usaha kami dengan nama “Angkringan Milenial”.
Angkringan sendiri mempunyai arti barang yang dipikul sedangkan milenial itu
generasi yang lahir pada tahun 1980-2000an jadi yang dimaksud angkringan
milenial itu adalah tempat dimana para pemuda berkumpul untuk menyediakan
berbagai variasi menu olahan makanan dan minuman.
Untuk
memperkuat semangat dalam menjalani usaha, kami memiliki slogan dalam usaha
yaitu:
Angkringan “YES”
Milenial “BISA”
Kedai Literasi “Beri Makan Otakmu”
Sedangkan untuk pelanggan,
kamipun memiliki slogan tersendiri agar selalu diingat oleh para pelanggan
kami, yaitu:
“ Bersama Literasi, Semua Bisa
Tahu”
“ Bersama Milenial, Semua Bisa
Berubah”
“ Bersama Angkringan, Semua
Bisa Kenyang”
AUTHOR : DIEMAS and TEAM
Langganan:
Postingan (Atom)