Minggu, 26 November 2017

MAKALAH "PENGERTIAN FILSAFAT MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM"



BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar belakang masalah
Keadaan filsafat manajemen pendidikan islam menjadikan perdebatan kedudukan dan juga menjadikan pertanyaan. Apakah hal ini mempunyai kontribusi terhadap pendidikan. Tapi yang jelasa dalam pendidikan saangat dibutuhkan landasan yang ideal dan rasional yang memberikan  pandangan paling mendasar, menyeluruh dan sistematis tentang hakikat di balik masalah manajemen pendidikan islam yang akan dihadapi. Dengan demikian filsafat manajemen pendidikan islam menyumbang analisisnya kepada pendidikan islam tentang hakikat masalah yang nyata dan rasional yang mengandung nilai-nilai dasar yang dijadikan landasan atau petunjuk.
Sebagai disiplin ilmu filsafat manajemen pendidikan islam, filsafat manajemen pendidikan islam mempuunyai sumber-sumber dasar pijakan yang dijadikan sumber-sumber pijakan dasar yang dijadikan pijakan operasionalannya. Filsafat manajemen pendidikan islam adalah lingkup dasar dalam pelaksaan pendidikan.
Paparan di atas menjadikan gambaran sedikit mengenai filsafat manajemen pendidikan islam. Namun ulasan diatas masihlah samar. Sebagai pelaku dalam memanajemen pendidikan islam kita dituntut untuk mengerti seluk beluk manajemen pendidikan islam untuk mengetahui kedudukan dan kegunaan filsafat manajemen pendidikan islam.
  1.  Rumusan masalah
a.       Apa itu filsafat manajemen pendidikan islam?
b.      Apa tujuan filsafat manajemen pendidikan islam?
c.       Apa saja lingkup pembahasan filsafat manajemen pendidikan islam?



BAB II
PEMBAHASAN
  1. Pengertian Filsafat Manajemen Pendidikan Islam
Kata filsafat berasal dari kata yunani filosofia, yang berasal dari kata kerja filosofein yang berarti mencintai kebijaksanaan. Kata tersebut juga berasal dari kata Yunani philosophis yang berasal dari kata kerja philein yang berarti mencintai, atau philia yang berarti cinta, dan Sophia yang berarti kearifan. Dari kata tersebut lahirlah kata inggris philosophy yang biasanya diterjemahkan sebagai “cinta kearifan”.
Menurut H. Titus, dalam karya filosofinya, persoalan-persoalan Filsafat, menurunkan setidaknya lima macam pengertian filsafat:
1.      Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis.
2.      Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang sangat kita junjung tinggi
3.      Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan.
4.      Filsafat adalah sebagian analisis logis dari bahasa serta penjelasantentang kata dan konsep
5.      Filsafat adalah sekumpulan problem-problem yang langsung mendapat perhatian dari manusia yang dicarikan jawabannya oleh ahli-ahli filsafat. [1]
Manajemen pendidikan adalah gabungan dari kata yang mempunyai satu makna yaitu manajemen dan pendidikan. secara sederhana, manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai manajemen yang dipraktikan dalam dunia pendidikan dengan spesifikasi dan ciri-ciri khas yang ada dalam pendidikan. Manajemen pendidikan pada dasarnya adalah alat-alat yang diperlukan dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. Manajemen pendidikan merupakan rangkaian proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan yang dikaitkan dengan bidang pendidikan.[2]
            Manajemen dapat didefinisikan sebagai “kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain”. Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa manajemen merupakan inti dari pada administrasi kearena memang manajemen merupakan alat pelaksana utama dari pada administrasi. Dalam hubungan ini perlu diperhatikan bahwa manajemen tidak melaksanakan sendiri kegiatan-kegiatan yang bersifat operasional, melainkan mengatur tindakan-tindakan pelaksanaan oleh sekelompok orang yang disebut “bawahan”. Dengan perkataan lain dikatan bahwa administrasi dan manajemen tidak dapat dipisah-pisahkan. Hanya kegiatan-kegiatannya yang dapat dibedakan. Sebaliknya manajemen pada hakekatnya berfungsi untuk melakukan semua kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas-batas kebijaksanaan umum yang telah ditentukan pada tingkatan administrasi. Jelas hal ini tidak berarti bahwa manajemen tidak boleh menentukan tujuan, akan tetapi tujuan yang ditentukan pada tingkat manajemen henya boleh bersifat departemental atau sectoral.[3]
            Selain itu, istilah-istilah yang digunakan dalam menunjukan pekerjaan pelayanan kegiatan adalah manajemen, pengelolaan, pengaturan, dan sebagainya, yang didefinisikan oleh berbagai ahli secara bermacam-macam. Antara lain:
1.      Hasibuan (1995), manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2.      Stoner (1992), seperti yang dikutip Fachruddin mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi pekerjaan organisasi dan untuk menggunakan semua sumber daya organisasi yang tersedia untuk mencapai tujuan organisasi yang dinyatakan dengan jelas.
3.      G.R. Terry menyatakan, manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.[4] 
Beberapa pengertian tersebut menyiratkan bahwa manajemen pendidikan sebagai seluruh proses kegiatan bersama dalam bidang pendidikan dengan mendayagunakan semua sumber daya yang ada yang dikelola untuk mencapai tujuan pendidikan.
  1. Tujuan Manajemen Pendidikan Islam
Tujuan manajemen pendidikan antara lain sebagai berikut :
1.      Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM).
2.      Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
3.      Terpenuhinya salah satu dari empat kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan (tertunjangnya kompetensi professional sebagai pendidik dan tenaga kependidikan sebagai manager).
4.      Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efesien.
5.      Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan manajemen pendidikan.
6.      Teratasinya masalah mutu pendidikan.[5]
Berdasarkan tujuannya manajemen pendidikan harus berorientasi pada tujuan peserta didik, yaitu pengembangan kepribadian dan kemampuan dasar peserta didik. Berdasarkan prosesnya, manajemen pendidikan harus dilandasi prinsip edukatif, yaitu bahwa proses manajemen tidak hanya dilandasi oleh prinsip mendidik. Sedangkan berdasarkan orientasinya, manajemen pendidikan berpusat pada peserta didik.
Beberapa kesalahan  manajemen pendidikan nasional menurut Husaini Usman, di antaranya :
1.    Kebijkan manajemen pendidikan nasional kita menggunakan pendekatan educational production function atau input-output analysis, dan kurang memperhatikan pada proses pendidikan. Padahal, dengan berpikir pendekatan system, baik input, proses, output, maupun outcome pendidikan semuanya harus diperhatikan secara professional dan proporsional.
2.    Manajemen pendidikan nasional dilakukan secara birokratik-sentralistik sehingga menempatkan sekolah sebagai pelaksana pendidikan yang sangat tergantung pada keputusan birokrasi, yang berjalur sangat panjang dan terkadang kebijakan yang diputuskan tidak cocok. Sekolah sebagai subordinasi birokrasi menjadi kehilangan kemandirian, keluwesan, motivasi, kreativitas, dan inisiatif untuk menggapai kemajuan.
3.    Peran serta orang tua/wali pesera didik dalam memajukan manajemen pendidikan selama ini sangat minim. Akuntabilitas sekolah terhadap masyarakat sangat lemah, sementara sekolah tidak merasa punya beban untuk mempertanggung jawabkan hasil pendidikan kepada masyarakat, khususnya kepada orang tua wali/peserta didik. [6]
  1. Ruang Lingkup Pembahasan
Manajemen pendidikan pada dasarnya adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan melalui pengelolaan bidang-bidang pendidikan. Bidang garapan manajemen pendidikan meliputi semua kegiatan yang menjadi sarana menunjang proses belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Substansi yang menjadi garapan manajemen pendidikan sebagai proses atau disebut juga sebagai fungsi manajemen pendidikan adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan (motivasi, kepemimpinan, pengambilan keputusan, komunikasi, koordinasi dan negoisasi, serta pengembangan organisasi) pengendalian meliputi pemantauan (monitoring) penilaian, dan pelaporan. Monitoring dan Evaluasi sering di singkat ME atau “MONEV”.
Pendidikan sebagai suatu usaha sadar sesungguhnya mempunyai cakupan pembuatan kegiatan sangat luas, baik ditinjau dari segi structural maupun fungsional, kesisteman maupun segi kategorisasi komponensialnya serta merentangkan bidang garapan pekerjaannya.[7]
Adapun Lingkup manajemen pendidikan sebagai tugas atau sebagai manajemen sekolah dapat dijelaskan sebagai berikut:
  1. Planning
Planning adalah merencanakan atau perencanaan, yang terdiri dari 5 hal, yaitu:
a.       Menetapkan tentang apa yang harus dikerjakan, kapan dan bagaimana melakukannya
b.      Membatasi sasaran dan menetapkan pelaksanaan-pelaksanaan kerja untuk mencapai efektifitas maksimum melalui proses penentuan target.
c.       Mengumpulkan dan menganalisis informasi
d.      Mengembangkan alternative-alternative
e.       Mempersiapkan dan mengomunikasikan rencana-rencana dan keputusan-kepuutusan.
Jadi kesimpulan perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan dan planning adalah sebagai penetapan tujuan policy, prosedur, budget, dan program dari sesuatu organisasi.
  1. Organizing
Organizing adalah pengelompokan kegiatan yang diperlukan yaitu penetapan susuanan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam organisasi. Pengorganisasian terdiri dari:
a.       Menyediakan fasilitas-fasilitas perlengkapan, dan tenaga kerja yang diperlukan untuk penyusunan rangka kerja yang efesien.
b.      Memilih, mengadakan latihan dan pendidikan tenaga kerja dan mencari sumber-sumber lain yang diperlukan.
  1. Leading
Leading adalah pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang-orang lain bertindak.
  1. Controlling
Controlling atau pengawasan, sering disebut pengendalian, adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian dan sekaligus mengadakan koreksi sehingga apa yang sedang dilakukan bawahan dapat diarahkan kejalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah digariskan.[8]














BAB III
PENUTUP
  1. Kesimpulan
Dari uraian di atas kita dapat mengetahui mengenai filsafat manajemen pendidikan islam yang menjadi dasar dari pengelolaan pendidikan islam dan hakikat dalam pemecahan maslaah yang akan datang mengenai pengelolaan pendidikan islam dimasa yang akan datang ataupun masa lampau. Mulai dari pengertian-pengertian dari filsafat manajemen pendidikan islam yang di paparkan oleh tokoh filsafat, tujuan serta manfaat adanya filsafat manajemen pendidikan islam. Semoga pemaparan ini dapat bermanfaat sebagai bahan pembelajaran dan penerapan dalam kehidupan.















DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Asmoro. Filsafat umum. Kota Depok : PT. RajaGrafindo Persada, 2013
Kompri, manajemen pendidikan komponen-komponen elementer kemajuan sekolah. Yogyakarta: AR-RUZZ media, 2016
Kurniadin, Didin & Imam Machali, Manajemen pendidikan konsep & prinsip pengelolaan pendidikan. Jogjakarta: AR-RUZZ media, 2016
Mustari, Mohammad, Manajemen pendidikan.. Jakarta: PT. RajaGrasindo Persada, 2014
Siagaan, Sondang P, Filsafat administrasi, Jakarta: PT. Toko Agung, 1997
Wibowo, Agus, Manajemen pendidikan karakter di sekolah ,
Zaprulkhan, filsafat umum sebuah pendekatan tematik, Kota Depok : PT. RajaGrafindo Persada, 2013


[1] Asmoro Achmadi, Filsafat Umum, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013). Hlm. 1
[2] Kompri, manajemen pendidikan komponen-komponen elementer kemajuan sekolah, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016). Hlm. 8
[3] Sondang P. Siagian, Filsafat Administrasi (Jakarta: PT Toko Agung, 1997). Hlm. 5-6
[4] Mohamad Mustari, Manajemen Pendidikan (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2014). Hlm.2-3
[5] Didin Kurniadin & Imam Machali, Manajemen pendidikan Konsep & Prinsip Pengelolaan Pendidikan (Jogjakarta: AR-RUZZ Media, 2016).Hlm.125
[6] Agus Wibowo, Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah. Hlm. 67-68
Didin Didin Kurniadin & Imam Machali, Manajemen pendidikan Konsep & Prinsip Pengelolaan Pendidikan (Jogjakarta: AR-RUZZ Media, 2016), hal 124
[8] Mohammad Mustari, Manajemen Pendidkan (Jakarta: PT Rajagrasindo Persada, 2014). Hlm. 7-10




Author: Diemas

Selasa, 19 April 2016

CONTOH TEKS DA'i




السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله الذى جعل النهار معاشا للبشر واليل راجة للأنام والصلا ة والسلام على سيدنا محمد وعلى اله و أصحابه أجمعين أما بعد



Yang saya hormati jajaran para alim ulama
Yang saya ta’dhimi jajaran para dewan asatid dan asatidah
Yang saya mulyakan para dewan juri
Tak lupa teman-teman dan sahabat yang senasib seperjuangan sprinsip dan satu tujuan yang saya cintai.

أيها الحاضرون رحمكم الله

Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayahnya kita dapat berkumpul, bermuwajjahah di tempat yang insya Allah mubarakah ini amin Allahumma amin.
Shalawat serta salam tak lupa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW dengan mengucapkan اللهم صل على سيدنا محمد

 أيها الحاضرون رحمكم الله

Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan pidato saya yang berjudul “ TERNODANYA AGAMA ISLAM DI ZAMAN INI “
أيها الحاضرون رحمكم الله
Sebagai umat islam di wajibkan bagi kita untuk menuntut ilmu sebagaimana sabda Rasulullah SAW
طلب العلم فريضة على كل مسلم و مسلمة    

Menuntut ilmu adalah wajib bagi seluruh umat Islam laki-laki maupun islam perempuan
Betapa pentingnya ilmu dalam kehidupan manusia karena dengan ilmu Nabi Adam dapat mengalahkan malaikat dan dengan ilmu juga kita dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk.
Orang tua dengan segala ilmu yang dimilikinya mendidik anaknya dari kecil agar menjadi anak sholeh dari kecil ditanami iman sehingga tumbuh menjadi pemuda yang muslim. Jikalau ia menjadi seorang jendral maka jadilah jendral yang muslim dan ia akan bekerja sama dengan para ulama bukannnya memusuhi para ulama.
Badan boleh di bungkus baju polisi, baju petani, baju hansip, tapi dengan prinsip kami hansip tapi kami muslim.
أيها الحاضرون رحمكم الله

Karena banyak orang islam zaman sekarang gaya dan lagak hidupnya mengikuti orang-orang barat yang non muslim
Orang-orang barat yang non muslim memakai rok mini selutut orang islam tidak mau kalah pakai rok mini setengah paha.
Orang-orang barat yang non muslim memakai baju setengah badan , orang muslim tidak mau kalah memakai baju seperempat badan .
Ironis dan menyedihkan, ini orang-orang islam sendiri yang merobek-robek ajaran islam, bibuka dipamerkan di mana-mana kalau tidak you can see tidak gaul katanya, bahkan anak zaman sekarang pikirannya melayang ke mana-mana tidak menentu bersaudara dengan sinting. Gaya rambutpun tidak mau kalah dengan potongan hantu bersaudara dengan kuntilanak
ولا نقول إلا لاحول ولا قوة إلا بالله
Oleh karena itu
واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرقوا

Mari selalu berpegang teguh pada Allah SWT dan janganlha kita bercerai berai. Mari kita bersatu baik dari yang anaknya pak yai sampai anaknya pak tani, dari anak pak camat sampai anak penjual tomat, baik dari partai PDI, PKB, PAN, ataupun yang lainnya, yang penting kita semua adalah pemuda Indonesia. “Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh” Agar nantinya kita semua rakyat Indonesia bisa hidup Damai dan sejahtera di bumi yang subur dan makmur ini Amin Allahumma Amin….

Demikian dulu apa yang bisa saya sampaikan panjang lebar dan sebelum bubar marilah kita buka hati lebar-lebar, untuk menerima nasehat yang mu’tabar, agar menjadi orang yang sabar.
  و العفو منكم والله الموافق الى أقوام الطريق
السلام عليكم ورحمة الله وبركاتهثم 


Author: Diemas